Ekbis  

Disnak NTT Persiapkan Sistem Online Penyaluran Sapi

Avatar photo
NUsa Tenggara Timur termasuk provinsi dareha penghasil sapi terbesar di Indonesia//foto Istimewah

Kupang, Delegasi.com – Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur sedang menyiapkan sistem online untuk mempermudah penyaluran ternak sapi ke luar daerah.Seperti dilaporkan Tribunnews.com

“Dengan sistem online ini semua proses pengiriman harus dilaporkan bersamaan waktunya ke pusat, siapa pengirim, di mana daerah tujuan, berat, penerima, dan data-data terkait,” kata Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur Danny Suhadi kepada wartawan di Kupang, Selasa (21/2/2017).

Dia mengatakan penggunaan sistem online tersebut sebagai salah satu langkah melancarkan pencapaian target penyaluran sapi secara nasional.

“Kita target penyaluran sapi ke daerah lain untuk tahun ini sekitar 60 ribu ekor sapi. Saya belum lihat jumlah pastinya sesuai SK Gubernur namun biasanya jumlahnya seperti itu,” katanya.

Dia menyebutkan, tahun sebelumnya target penyaluran sapi ke luar daerah sudah tercapai dengan jumlah mencapai 63.400 ekor.

Danny mengatakan tidak ada target daerah tujuan namun sapi-sapi yang akan disalurkan nantinya disesuaikan dengan permintaan. Biasanya dari daerah DKI Jakarta, Kalimantan, dan Sulawesi, katanya.

Sapi-sapi yang disalurkan ke luar daerah tersebut, lanjutnya, dipasok dari semua kabupaten melalui jalur yang disiapkan dengan jumlah yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.

“Ada perhitungannya berdasarkan struktur populasi, tingkat cadangan dan sebagainya,” katanya.

Dia mengatakan sudah ada SK Gubernur untuk penyaluran sapi sehingga dalam waktu dekat pihaknya segera berkoordinasi dengan dinas peternakan setiap kabupaten untuk mengambil langkah-langkah percepatan.

“Mungkin dalam minggu depan kita sudah bisa memulai proses penyalurannya,” katanya.

Terkait kesiapan kapal pengangkut ternak, dia mengatakan, untuk sementara hanya berlabuh dan mengangkut ternak lewat Pulau Timur.

Menurutnya, kapal pengangkut ternak belum bisa menjangkau daerah kepulauan lain seperti Flores, Sumba, Lembata, Rote, Alor, dan lainnya karena pengaturannya masih rumit.

“Untuk daerah lain belum bisa karena pengaturannya agak rumit, mungkin tahun depan ada penambahan satu atau dua kapal lagi sehingga nanti bisa disesuaikan,” ujaranya.//delegasi(*)

Komentar ANDA?