Ditanya soal Pengikut Habib Rizieq Tewas di Tol, Ini Kata Moeldoko

Avatar photo
Laskar FPI batasi aparat polisi saat mengirim surat panggilan ke kediaman Habib Rizieq Shihab. (Suara.com/Bagaskara)

JAKARTA, DELEGASI.C OM – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko berbicara soal insiden tewasnya pengikut Habib Rizieq Shihab di tol. Apa kata Moeldoko?

Moeldoko berbicara soal peristiwa tewasnya 6 pengikut Habib Rizieq di tol dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2020). Awalnya, anggota Komisi II DPR Fraksi Gerindra Sodik Mudjahid menanyakan insiden itu.

“Terkait dengan isu strategis hari ini di media sangat kontroversi berita mengenai peristiwa di jalan tol tentang polisi dan rombongan Habib Rizieq Shihab. Apakah pihak Istana sudah mendapatkan informasi sesungguhnya? ” kata Sodik.

Sodik meminta pemerintah meluruskan kejadian tersebut. Sekaligus mendorong agar kejadian itu diselesaikan secara hukum.

“Kedua kami sangat berharap KSP, Menseskab, dan Mensesneg untuk mendorong penanganan berita yang sangat ketat dan sangat membingungkan masyarakat dan juga mendorong proses-proses hukum, dalam kasus yang terjadi dari hari ini,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Moeldoko mengatakan pihaknya belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut karena belum mengetahui informasi utuh terkait tewasnya pengikut Habib Rizieq. Namun, menurut Moeldoko, pihaknya sudah mengkalkulasi situasinya.

“Tentang isu yang baru saja lagi hangat-hangatnya saya belum bisa memberikan informasi yang sesungguhnya Pak, karena saya baru membaca di media dan ini perlu dikelola dengan sangat baik dan perlu akurasi yang sangat tinggi, perlu proses, dan saya sudah mengkalkulasi situasinya seperti apa karena kejadian ini cukup sensitif,” ujarnya.

Lebih lanjut, anggota Komisi II Fraksi PKS, Nasir Djamil, meminta Presiden Jokowi membentuk tim pencari fakta sehingga, menurutnya, dapat diketahui jelas bagaimana kronologi peristiwa itu.

“Kami harap melalui Pak Moledoko kami harap mudah-mudahan Pak Presiden membentuk tim pencari fakta terkait dengan kasus tersebut. Karena ada kesimpangsiuran informasi terkait peristiwa tersebut, mudah-mudahan dengan tim pencari fakta, kita dapatkan kebenaran dengan peristiwa tersebut,” kata Nasir.

Moeldoko pun menjawab pihaknya akan menyampaikan itu ke Presiden. “Tentang tim pencari fakta saya belum bisa memberikan komentar, tapi akan kami sampaikan nanti,” ujarnya.

Diketahui, hari ini Komisi II DPR menggelar rapat bersama KSP, Mensesneg Pratikno, dan Menseskab Pramono Anung membahas pengelolaan aset negara. Namun yang hadir hanya Moeldoko. Sedangkan Pratikno dan Pramono Anum tidak hadir karena ada agenda lain.

//delegasi(detiknews)

Komentar ANDA?