Kupang, Delegasi.Com – Anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota asal Partai Demokrat sebanyak 60 orang harus berani bicara di lembaga legislatif untuk kepentingan masyarakat, jangan hanya sekedar penikmat.
Penegasan ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Koreh ketika membuka kegiatan Sekolah Demokrat 2019 di Kupang, Senin (12/8/2019).
Menurut Jefri, sebagai wakil rakyat, seorang anggota dewan harus memahami eksistensi dirinya. Mereka dipilih dari sekian banyak orang dengan meraih dukungan suara mayoritas di daerah pemilihannya.
“Seorang anggota dewan dituntut harus berani omong, sampaikan gagasan, kritik dan mampu membangun posisi tawar dengan pemerintah guna menyuarakan kepentingan rakyat,” tandas Jefri.
Wali Kota Kupang ini menyatakan, bukan hanya bisa bersuara, tapi dapat menawarkan solusi atas gagasan yang disampaikan. Sehingga pendapat yang dikemukakan dapat bermanfaat dan bernilai serta dipertimbangkan pemerintah dalam mengambil langkah- langkah strategis.
“Kader atau fraksi partai di lembaga dewan adalah etalase dalam memperjuangkan kepentingan rakyat sesuai mandat dan ideologi partai,” tandas Jefri.
Lebih lanjut mantan anggota DPR RI ini menegaskan, seorang anggota dewan juga harus sanggup membangun komunikasi politik dengan sesama wakil rakyat dari partai politik lain. Tentunya dibutuhkan kemampuan berargumentasi yang baik dalam mengemukakan pendapat.
“Saya ingatkan ini karena ada anggota dewan yang tak pernah bicara dalam forum rapat dewan,” papar Jefri.
Pada kesempatan itu ia meminta para peserta Sekolah Demokrat untuk membangun soliditas partai di tingkatnya masing-masing. Hanya dengan kekuatan yang dibangun secara bersama-sama, partai ini akan tetap eksis dalam memperjuangkan kepentingan rakyat sesuai cita-cita dan ideologi partai.
Ketua Panitia Sekolah Demokrat, Yohanes Agustino Masteriano menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, 12 dan 13 Agustus ini diikuti 60 orang. Mereka adalah, anggota DPRD hasil pemilu legislatif 2019 yang terdiri dari empat orang DPRD NTT dan 56 orang DPRD kabupaten/kota se-NTT.
“Selama kegiatan para peserta diberi masukan agar memiliki komitmen dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Tentu dituntut harus bisa bersuara di lembaga dewan,” papar Masteriano.
Ia menambahkan, kegiatan yang diselenggarakan DPD Partai Demokrat NTT dibagi dalam dua bagian besar, yakni dalam ruangan dan luar ruangan. Untuk kegiatan dalam ruangan, para peserta dibekali dengan materi yang dibawakan sejumlah pemateri baik dari DPP maupun DPD. Bahkan dibekali juga dengan public speaking.
Sedangkan kegiatan luar ruangan, sebut Masteriano antara lain, melakukan donor darah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Juga melihat kreativitas anak-anak muda di Food Corner dan melihat sejumlah titik yang dikembangkan Pemerintah Kota Kupang dalam smart city.
“Harapannya, nilai-nilai positif dan kreativitas yang dikembangkan anak-anak muda bisa diterapkan di daerahnya masing-masing sekembalinya dari kegiatan Sekolah Demokrat,” ujar Masteriano.
//delegasi(hermen)