DPRD Lembata Minta Jalan Belang Labanobol Pubokol 7 Kilometer Jadi Prioritas Usulan Inpres

Avatar photo
Kondisi jalan kabupaten jalur Desa Belang-Labanobol-Paobokol Kecamatan Atadei-Lembata, yang rusak berat. (PD/Delegasi.Com/WAR.

DELEGASI.COM, LEWOLEBA –  Masih terkait Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah, tahun 2023 yang dialokasikan Rp32 Triliun dalam APBN 2023, serta target 65 persen pada tahun 2024, Wakil Ketua Komisi II DPRD Lembata, Paul Dolu mendesak agar Pemerintah Kabupaten Lembata, mendorong juga peningkatan jalan dari Belang- Labanobol ke Paubokol, supaya dapat membantu masyarakat memperlancar mobilitas komoditasnya ke Pasar di Kota Lewoleba.

BACA JUGA :

Kondisi Jalan Trans Selatan Lembata Sangat Buruk

Anton Enga Tifaona Tokoh Inspiratif, Anti Suap dan Hoegoen Keduanya Indonesia

“Ruas Watokobu-Sp.Labanobo I-Paobokol itu sepanjang 7,111 Km. Bukan hanya kondisi jalannya sangat rusak, berbatu dan berlumpur, yang menjadi genangan air saat hujan. Namun, Desa Labanobol sangat kaya akan komoditi. Ada Buah Nenas Labanobol, Kemiri, Kakao, hasil Kayu seperti Mahoni, Jati, Cendana dan Sengon. Banyak juga Kayu dan hasil komoditi lainnya,” ungkap Paul Dolu, Anggota DPRD Lembata, Fraksi Partai Gerindra, kepada Delegasi.Com, belum lama ini.

BACA JUGA :

700 Kelompok Dukung Anton Enga Tifaona Calon Pahlawan Nasional

Mgr Petrus Turang Pimpin Misa Inkulturasi Peresmian Patung Anton Enga Tifaona 

Karena itu menurutnya, intervensi anggaran Inpres untuk ruas jalan tersebut memang sangat dibutuhkan, karena kalau berharap APBD agak sulit.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Lembata, dari Fraksi Partai Gerindra, Paul Dolu //Foto: Delegasi.com(WAR)

Ia menegaskan, Pemkab Lembata agar mengusulkan ruas jalan ini masuk menjadi prioritas dibiayai dana Inpres tahun ini.

“Iyah, Ruas ini mesti masuk prioritas dibiayai Dana Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah tahun ini. Kasihan warga pada saat musim hujan seperti ini. Kondisi jalan yang sangat parah menimbulkan kesulitan besar rakyat memobilisasi hasil komoditinya ke pasar,” tegasnya.

Dia berharap Dinas PUPR Lembata, Bapelitbangda Lembata dan Dinas terkait dan DPRD Lembata, harus ikut berjuang sampai berhasil.

Senada disampaikan Mikael Wawin, warga Atadei yang kini menjabat Kepala Bidang Perdagangan Kabupaten Lembata, juga meminta agar usulan Dana Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah di Kabupaten Lembata, nantinya bisa memprioritaskan jalur ketiga wilayah kecamatan di Lingkar Selatan Lembata, yakni Atadei-Wulandoni-Nagawutun yang panjangnya sekitar Rp150 an kilometer yang hingga saat ini kondisinya rusak berat.

Apalagi, jalur ini juga menghubungi sentra produksi komoditas rakyat ke Pasar, dalam Kota Lewoleba, dan Pasar tradisional setempat.

“Iyah, Kami sangat berharap agar melalui kesempatan adanya dana Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah ini, ruas sepanjang 150 Km lebih ini bisa mendapatkan prioritas perbaikan dan peningkatan,”tandas Mikael Wawin, menyakinkan.

Dump Truk saja kesulitan melintasi jalur Belang-Labanobol-Paobokol Kecamatan Atadei-Lembata, karena jalannya rusak berat. (PD/Delegasi.Com/WAR)

Sebelumnya, Penjabat Bupati Lembata, Drs.Marsianus Djawa,M.Si kepada Media, pekan kemarin di ruang kerjanya menyatakan, segera memerintahkan Dinas PUPR Lembata dan Bapelitbangda Lembata, bersama instansi terkait lainnya segera menyiapkan dokumen usulan jalan kabupaten ke Pemerintah Pusat, agar bisa mendapat alokasi dana Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah tahun ini hingga 2024 nanti.

Rilis Media pun telah memberitakan, Rabu, 25 Januari 2023, dalam Rapat Terbatas Kabinet Kerja, bersama Menteri PUPR dan Kepala Bappenas Republik Indonesia, yang dipimpin Presiden Jokowi, ditegaskan telah dialokasikan dana sebesar Rp.32 Triliun untuk Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah, Rp64 triliun melalui APBD dan Rp12 Triliun DAK Penugasan.

Targetnya hingga tahun 2024 prosentase jalan daerah dalam kondisi mantap sudah mencapai 65 persen, dari kondisi saat ini baru sampai 45 persen.

 

//delegasi(WAR)

Komentar ANDA?