Walau DPRD NTT telah merekomendasikan ke pemerintah agar segera menggantikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah W.Z. Yohannes Kupang, namun hingga saat ini Gubernur NTT, Frans Lebu Raya masih memilih diam dan seolah – olah tak mengindakan rekomendasi wakil rakyat itu. Karena itu DPRD NTT memilih jurus lain yaitu merekomendasikan secara tertulis ke Gubernur agar segera menggantikan direktu rumah sakit rujukan itu.
“Saya sudah beritahu Ketua Komisi V DPRD NTT untuk segera membuat rekomendasi tertulis, dan Pada hari Senin (26 Januari) surat rekomendasi itu sudah saya tandatangani”, kata ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno, saat membuka Diskusi Forum Parlemen, Sabtu, 24 Januari di Hotel T-More Kupang.
Diskusi yang diselenggarakan oleh Forum parlemen NTT bekerjasama dengan…… itu sebenaranya tindak lanjut dari diskusi sebelumnya, yang merekomendasikan penyususnan roadmap beberapa issu strategis yang membutuhkan kemitraan DPRD dan stakeholder.
Anwar yang didampingi Ketua Komisi V DPRD NTT, Winston Neil Rondo menjelaskan, dirinya tak habis berpikir soal berlarutnya pergantian pimpinan di rumah sakit daerah itu. Mengapa hingga saat ini pemerintah belum juga mengambil langkah strategis untuk segera menggantikan Direktur rumah sakit WZ Yohanes kupang itu. Sebab hampir setahun Direktur RSU W.Z. Yohannes kupang, dr Alfons Anapaku mengalami sakit. Dan hampir setahun pula Anapaku masih berada di Jawa untuk proses perawatan.
Bahkan Anwar dalam kesempatan itu memberikan pernyataan keras. “bagaimana orang sakit mengurus orang sakit. Ini tak masuk akal sehat. Ini masalah kemanusiaan. Selama ini ka mi sudah merekomendasikan ke gubernur untuk segera mengganti direktur rumah sakit. Namun tak pernah ditanggapi. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya sudah beritahu ketua komisi V DPRD NTT agar segera memberikan rekomendasi tertulis ke pemerintah. Walau dalam sejarah DPRD NTT belum memberikan rekomendasi tertulis kepada pemerintah selama ini”, kata Anwar yang disambut tepuk tangan peserta diskusi pada hari itu.
Pernyataan Anwar itu menmdapat respons positif dari peserta diskusi, khususnya para pelaku kegiatan sosial kemasyarakatan (NGO). Pasalnya, mereka dan beberapa elemen masyarakat di NTT menilai pelayaan di RSU kupang saat ini sangat buruk. Selain sisitim menejeme, kondisi Direktur rumah sakit yang hampir setahun masih di rawat di Surabaya juga memicu tambah buruknya pelayanan di rumah sakit milik pemerintah itu.
Kendati Ketua DPRD NTT itu memberi pernyataan tegas, namun dia mengaku, pihanya hanya sebatas melakukan presure ke pemerintah. Pemerintahlah yang memiliki kapasitas untuk mengeksekusi rekomendasi itu. Oleh karena itu, dia meminta peserta diskusi untuk bersabar dan menunggu seperti apa keputusan gubernur setelah menerima surat rekomendasi dari DPRD NTT. Tentu harapana kita semua agar menejemn di RSU kupang itu selalu baik adanya, beberapa langkah strategis dari DPRD sudah kami lakukan. Muaranya ada ditangan Gubernur. Apakah gubernur mau menindaklanjuti rekomendasi dari DPRD, itu yang menjadi soal sekarang”, kata Anwar.