Hukrim  

Dua Anak Korban Pembunuhan di Bekasi Terbangun Saat Orangtuanya Dibunuh, Dicekik Saat Tertidur Pulas

Avatar photo
Haris Simamora mengaku motifnya melakukan pembunuhan gara-gara dendam sering dihinda tak berguna. - Lalu Hendri/Grid.ID

Jakarta, Delegasi.Com – Haris Simamora atau HS, tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi mengaku memiliki dendam dengan korban.

Meski dendam terhadap Maya Boru Ambarita (37) dan Diperum Nainggolan (38), tapi Haris tega membunuh anak-anak korban, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).

Dirilis Tribunnews.com, dalam pemeriksaan, HS mengaku tega membunuh Sarah Boru Nainggolan dan Arya Nainggolan karena keduanya melihat aksi dirinya.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan pada saat Haris membunuh Diperum dan Maya di ruang tamu dengan linggis, Sarah dan Arya terbangun.

Kedua korban curiga dengan aktivitas yang dilakukan Haris hingga akhirnya bertanya soal kondisi orangtuanya.

Kemudian Haris pun meyakinkan kedua anak tersebut bila tidak terjadi apa-apa terhadap orangtuanya.

Pelaku kemudian mengantarkan keduanya untuk kembali tidur.

Petugas kepolisian menunjukkan tersangka berinisial HS saat rilis kasus pembunuhan satu keluarga, di Polda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).

Pihak kepolisian telah menetapkan HS sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap satu keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi pada 13 November 2018.

“Anaknya bangun kemudian lihat mama kenapa, ‘gak apa-apa silakan tidur gak ada apa-apa, sakit aja mama’,” ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Setelah kedua anak tersebut terlelap tidur, Haris langsung menghabisi nyawa keduanya dengan cara dicekik.

“Dia menidurkan (Sarah dan Arya) kemudian mencekik,” tutur Argo.

Saat malam pembunuhan satu keluarga di Bekasi, tetangga korban mengaku suara jeritan perempuan pada Selasa (13/11/2018) dini hari.

Nining, penghuni kontrakan yang tidak jauh dari kontrakan keluarga Diperum Nainggolan itu mengatakan, jeritan tersebut didengarnya cukup keras dari arah rumah korban sehingga membuat dirinya dan suami terbangun dari tidur.

“Pas malam-malam kejadian, saya sama bapak dengar jeritan. Jerit perempuan, tidak bilang apa-apa, kayak orang kesakitan gitu menjerit, hampir semenit,” kata Nining saat ditemui di kontrakannya, Jalan Bojong Nangka II, RT 02, RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jumat (16/11/2018) dikutip dari Kompas.com.

Nining pun tak menghiraukan suara jeritan tersebut dan berharap tidak ada apapun yang terjadi di area kontrakannya.

“Saya cuma baca istighfar saja, siapa yang tidak merinding sampai saya enggak bisa tidur lagi. Ya saya tidak tahu, itu setan saja mungkin,” ujar Nining.

Nining tidak menyangka dan kaget pada pagi harinya ternyata keluarga pengelola kontrakannya ditemukan tewas.

Polisi telah memastikan, satu keluarga pengelola kontrakan tersebut dibunuh oleh Haris Simamora (HS) pada Selasa lalu.

Tenangkan diri ke Gunung Guntur
Usai melakukan pembunuhan, HS memutuskan untuk menenangkan diri ke Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat pada Rabu malam (14/11/2018).

Haris sengaja pergi ke Gunung Guntur setelah membunuh seluruh keluarga Diperum Nainggolan. Dirinya ingin mencari ketenangan di Gunung Guntur.

Dikutip dari Tribunnews.com, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, mengungkapkan bahwa Haris mengaku hobi mendaki gunung.

“Berdasarkan keterangannya memang pelaku ini hobinya naik gunung. Jadi maksudnya untuk menenangkan diri jadi dia naik gunung,” ujar Wahyu di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Naik sebelum mendaki gunung, dirinya sudah keburu ditangkap oleh pihak kepolisian.

Polisi menangkap saat dirinya sedang beristirahat di sebuah saung.

“Tapi sebelum naik sudah ketangkap pada saat dia persiapan naik, tidur di saung itu sudah ditangkap,” jelas Wahyu.

Seperti diketahui, polisi telah menetapkan Haris sebagai tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Polisi juga sudah melakukan penahanan.

Haris ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, tadi malam, Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.

Dirinya diduga melakukan pembunuhan terhadap satu keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa 13 November 2018.

Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua orang anaknya. Keempat orang tersebut yakni, Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).

//Delegasi(Tribunnews.com/hermen)

Komentar ANDA?