OPINI  

Empat Orang Tewas Terseret Gelombang di Pantai Marapokot-Flores

Avatar photo
tenggelam
Salah satu korban tenggelam di pantai Marapokot, Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, yang baru ditemukan, Sabtu (15/7/2017).//foto Pos Kupang

Mbay, Delegasi.com – Empat orang tewas, satu hilang  akibat terseret gelombang di Pantai Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Sabtu (15/7/2017).

Jadi jumlah korban lima orang, bukan empat orang seperti diberitakan sebelumnya.

Dirilis pos kupang.com, para korban yang masih berada dalam satu ikatan kekerabatan itu terseret ombak ketika sedang mandi di pantai itu sekira pukul 16.30 Wita.

Arifin Pua Mbey, salah satu kerabat yang juga turut mengevakuasi para korban, mengungkapkan, pada hari itu, keluarga besarnya dari Boawae berekreasi ke Pantai Marapokot.

Ketika berkemas dan siap pulang, dua korban, Intan (16) dan Aini (16) kembali ke laut sekedar berendam sebelum pulang.

Pada saat itulah, kata Arifin, gelombang datang dan menghempas kedua korban.

Korban lainnya, Asmawati Safrudin (36) dan Muhammad Efendi yang melihat kejadian itu langsung melompat ke laut berniat menolong korban. Namun keduanya ternyata ikut terseret.

Jalaludin (46) yang baru pulang menunaikan sholat dzuhur  siang itu, juga tak lagi berpikir panjang ketika melihat para korban terseret gelombang. Jalaludin pun ikut terjun ke laut.

Warga sedang mencari para korban yang tenggelam di Pantai Marapokot, Mbay, Sabtu (15/7/2017).
Warga sedang mencari para korban yang tenggelam di Pantai Marapokot, Mbay, Sabtu (15/7/2017). (POS KUPANG/ADIANA AHMAD)

Seperti sedang mengamuk dan meminta mangsa, Jalaludin juga turut ditelan gelombang Pantai Marapokot.

Beberapa kerabat sempat mencari bantuan kepada masyarakar setempat. Namun saat itu, suasana sedang lengang dan hanya ada satu perahu yang bisa digunakan untuk mencari korban.

Hempasan gelombang yang cukup keras serta keterlambatan bala bantuan mengakibatkan para korban lemah dan kehabisan napas.

Empat korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sedangkan satu orang lainnya, Muhammad Effendi, belum ditemukan.

Kapolsek Aesesa, Kompol Jamalludin melalui Kanit Reskrim Polsek Aesesa,  Bripka Heronimus Lalu di Puskesmas Danga di  Aeramo, Sabtu (15/7/2017) malam, mengungkapkan, total korban yang terseret arus lima orang.

Empat sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, satu lainnya masih hilang. Empat korban yang sudah ditemukan, yakni  Intan (16),  Asmawati Safrudin (36),  Nurain,(16), Jalaludin, (45).

Sedangkan satu korban hilang atas nama Muhamad Efendi (25) .

Bripka Heronimus menjelaskan, pada Sabtu sekira pukul 08.00 Wita tiga keluarga datang dari Boawae ke Pantai Marapokot untuk rekreasi sebagai syukuran khitanan anak. Sekira pukul 16.20 wita dua korban, Intan dan Ain,
terbawa arus.

Lalu dibantu oleh keluarga yang juga korban  lainnya bernama Asmawati. Namun Asmawati juga terseret gelombang. Demikian juga Muhammad Efendi dan Jalaludin.

Empat korban lain sudah ditemukan, sedangkan satu korban lainnya, atas nama Muhammad Efendi masih holang dan masih dalam upaya pencarian tim gabungan Angkatan Laut, Kepolisian, Badan Bencana Alam, Satuan Pol PP dan Tagana dibantu warga setempat.

Warga berkerumun di Pantai Marapokot untuk mencari para korban yang tenggelam, Sabtu (15/7/2017).
Warga berkerumun di Pantai Marapokot untuk mencari para korban yang tenggelam, Sabtu (15/7/2017). (POS KUPANG/ADIANA AHMAD)

Empat jenazah korban langsung  di bawah di Puskesmas Aeramo untuk dilakukan visum. Pada pukul 23.00 Wita keempat Jenazah dibawa keluarga ke rumah duka di Boawae.

Wakil Bupati Nagekeo, Paulinus Yohanes Nuwa Veto yang ditemui di Puskesmas Danga, Sabtu malam,.mengatakan, upaya pencarian korban akan terus dilakukan tanpa batas waktu.

“Saat ini tim gabungan yang terdiri dari aparat Kepolisian, TNI Angkatan Laut, Satuan Pol PP, Badan Bencana Alam dan Tagana sedang melakukan  pencarian di sekitar TKP.//delegasi(pk/hermen)

Komentar ANDA?