OPINI  

Festival Lamaholot Jilid 2 Siap Dihelat September 2019

Avatar photo
Jumpa Pers Bupati Anton Hadjon dan wartawan di ruang kerjanya, Rabu, 21/08/2019 pagi, terkait Festival Budaya Lamaholot 2019. Didampingi Kadisbudpar Flotim, Apolonia Corebima, SE dan Kabag Humas Setda Flotim, Heri Lamawuran,S.Sos. (Foto: Humas/BBO/Delegasi.Com)

Larantuka, Delegasi.Com  -Penyelenggaraan Festival Lamaholot Jilid 2 Tahun 2019 siap dihelat dalam Bulan September 2019.

Ivent ini sebagai kelanjutan Festival Nubun Tawan 2018, kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur bersama Indonesiana sebagai perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.

Tujuannya adalah untuk menggali dan mempertegas kembali nilai-nilai budaya lamaholot yang mulai hilang tergerus zaman.

Jumpa pers Bupati Flotim Anton Hadjon,ST didampingi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Flotim, Apolonia Corebima, SE dan Kabag Humas Flotim, Heri Lamawuran,S.Sos di ruang kerja Bupati Flotim terkait Festival Budaya Lamaholot, 2019, Bulan September 2019, Rabu, 21/08/2019, Pagi. (Humas, BBO/Delegasi.Com)

 

Sekaligus menimbulkan kesadaran masyarakat kembali akan memiliki nilai-nilai budayanya dan diharapkan dapat memunculkan komunitas-komunitas seni dan budaya di masyarakat itu sendiri. Demikian penjelasan yang disampaikan Bupati Flores Timur, Antonius H.Gege Hadjon,ST saat menggelar jumpa pers bersama para wartawan di ruang kerjanya, Rabu, 21 Agustus 2019, Pagi, terkait akan diselenggarakan Festival Lamaholot Tahun 2019, pada tanggal 11-15 September nanti.

Ikut hadir dalam jumpa pers itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, Apolonia Corebima,SE dan Kabag Humas Setda Flotim, Hironimus Lamawuran,S.Sos.

Festival ini kata, Bupati Hadjon menampilkan esensi
khas Lamaholot, Puin Taan Tou, Ga’han Taan Ka’han Ehan, Pai Taan Tou, Mari Bersatu. Karena itu, sedikit mengalami perubahan themanya menjadi Festival Budaya Lamaholot 2019. Direncanakan, pembukaan dilakukan sendiri oleh Dirjen Pariwisata dan Kebudayaan RI, di Lewolema.

Sedangkan penutupannya di Desa Kiwangona, Adonara Timur.

“Terkait berbagai persiapan, Saya juga sudah berkoordinasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk ikut terlibat aktif. Demikian pula pelibatan berbagai elemen masyarakat, termasuk pihak sekolah agar dipersiapkan dengan baik. Khusus, masyarakat dan sekolah, sangat penting keterlibatannya agar nilai-nilai seni dan budaya yang dipertunjukan itu kemudian bisa dibawa pulang serta diwariskan di lingkungan masing-masing,”urainya, tenang.

Bupati Anton Hadjon juga menggarisbawahi, Pemerintah hanya sekedar memfasilitasi dan mendukung hajatan ini sebagai eventnya masyarakat. Sehingga tentunya, berbagai kekurangan yang ditemukan pada festival-festival sebelumnya harap diperbaiki. Dia berharap, festival ini tetap dipertahankan dan dilaksanakan setiap tahun sebagai bagian dari tradisi mewarisi nilai budaya Lamaholot. Ia meminta dukungan dari semua elemen masyarakat mendukung dan menyukseskan kegiatan ini. Termasuk dukungan media dan insan pers di Flotim, maupun NTT dan Nasional. //delegasi(BBO)

Komentar ANDA?