MAUMERE, Delegasi. Com – Festival Nian(g) Tanah Sikka yang digelar sejak 11 November hingga 16 November 2019, menampilkan beragam atraksi seni budaya.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Indah Parera kepada wartawan di Maumere, Rabu(13/11/2019).
Atraksi Seni Budaya Sikka yang dikemas dalam acara Festival Nian(g) Tana Sikka akan menampilkan beberapa kegiatan pagelaran diantaranya karnaval seni budaya sikka, fashion show, tarian hegong masal, tarian kolosal dan berbagai kegiatan perlombaan lainnya,” jelas Indah.
Menurut Indah, yang terpenting dari kegiatan pagelaran Festival Seni Budaya Sikka, yakni aspek perlindungan, pengembangan, pemanfaataan dan pembinaan dari kebudayaan itu sendiri.
Sehingg salah satu strategi pengembangan kebudayaan Sikka yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan pagelaran Festival seni budaya sikka yang pada tahun ini menampilkan semua karya budaya dari sebelas objek kemajuan kebudayaan sesusai amanat UU No 5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan.
“Kegiatan Festival Seni Budaya Sikka ini merupakan strategi pengembangan kebudayaan Dinas untuk menampilkan seluruh karya budaya dari sebelas obyek kemajuan kebudayaan sesuai amanat Undang-Undang No 5 tahun 2017, “ujar Indah Parera.
Dijelaskan, Aspek kebudayaan yang ditampilkan tidak hanya tentang aspek kesenian semata akan tetapi ada beberapa aspek yang tidak kalah pentingnya yakni aspek pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, aspek bahasa atau sastra daerah, kesenian (yang menyangkut tujuh item seni), permainan tradiosional, penggalian kembali naskah2 kuno yang tertuang dalam berbagai catatan sejarah yang tersimpan di museum, serta aspek benda cagar budaya.
Menurut Indah, Festival Seni Budaya Sikka ini merupakan agenda rutinitas tahunan Dinas. Namun diakuinya kemasan Ferstival kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun-tahun kemarin kita merujuk pada juknis dari propinsi dan pusat dimana pesertanya tidak hanya Seni Budaya Sikka tetapi juga melibatkan unsur seni budaya dari daerah lain.
Sedangkan Festival kali ini, kita mengacu pada agenda dan sendiri karena hanya untuk kegiatan seni budaya Sikka semata.
Vicky Da Gomes dari Suara Sikka.com, pada kesempatan tersebut mengusulkan agar kedepan tarian Rokatenda yang merupakan ciri khas budaya Sikka agar dimasukan juga dalam agenda festival.
Karena sepertinya tarian Rokatenda dibiarkan “hilang” tergusur oleh tarian-tarian dari daerah lain. Menurut Vicky, semestinya Dinas harus menghidupkan kembali tarian Rokatenda dengan memberikan ruang dalam setiap kegiatan ferstival seni dan budaya. Karena tarian Rokatenda memberikan warna kegotongroyongan dan kekompakan dalam kelompok penari tersebut.
“Sepertinya tarian Rokatenda yang merupakan ciri khas budaya Sikka, dibiarkan menghilang begitu saja. Semestinya Dinas harus memberikan ruang untuk menghidupkan kembali Tarian Rokatenda dalam semua event budaya. Kita sepertinya lebih “Doyan” dengan tarian budaya dari daerah lain, sehingga meninggakkan tarian budaya kita sendiri,” kata Vicky Da Gomez.
//Delegasi. Com (yanni lioduden)