SUMBA TENGAH, DELEGASI.COM –Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS) menggelar sidang ketiga majelis sinode GKS tahun 2021 di PLPK Lewa pada tgl 25-26 Maret 202.
GKS Kombapari Klasis Lewa Makamenggit dipercaya menjadi tuan Rumah Sidang 3 Majelis Sinode GKS kali ini.
Sidang 3 Majelis Sinode kali ini mengambil tema “Aku adalah yang awal dan akhir” terinsipirasi dari Kitab Wahyu 22:13 dengan sub Thema “Memperkuat solidaritas persekutuan dan beradaptasi pola hidup baru ditengah pandemi covid 19”.
Klasis Lewa Makamenggit bergabung didalamnya jemaat ,GKS Kombapari, GKS Makamenggit,GKS Karunggu,GKS kajonga bakul, dan GKS Praipaha.
Ketua Panitia Marten Umbu Kaleka SH mengajak peserta meyakini ditengah pandemi ini pada sabda Tuhan Yesaya 59:1-2 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Khotbah dalam ibadah pembukaan disampaikan Pdt Dominggus Umbu Deta S.Th diambil dari Wahyu 22:13.
Dalam perenungan ditekankan bahwa makin lama menjadi orang Kristen harus semakin memantapkan iman percaya kita bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap sendi kehidupan kita.Yesus hadir diawal kehidupan sampai akhir kehidupan semesta.Tuhan tidak jauh dari hidup kita.Tuhan ada beserta kita walau dunia dalam rawa payah.Tuhan Yesus tetap menyertai kita ditengah Pandemi Corona.Pdt Domi mengajak peserta mengimani badai corona pasti berakhir didalam kuasa Nama Tuhan Yesus Kristus.
Lengkap hadir perutusan klasis se daratan Sumba dibawah naungan sinode GKS.juga organ sinode GKS seperti anggota BPMS, anggota majelis sinode, ketua STT GKS, pimpinan Yapmas, Yumerkris, Badan Pemeriksa Perbendaharaan Sinode, Badan pertimbangan sinode, Rektor UNWINA SUMBA dan panitia bentukan BPMS
Dalam sambutannya. Ketua umum Sinode GKS Pdt Alfred DJ.Samani.S.Th M.Si mengatakan Gereja harus berani mengambil keputusan dengan bijak ditengah pandemi ini dan mengajak peserta bergumul dengan serius selama persidangan untuk menggumuli segala hal berkaitan dengan pelayanan gereja.
“Pandemi ini adalah koreksi kemanusiaan yg luar biasa,bukan saja menyerang area kesehatan tetapi juga merambah sosial ekonomi budaya dan pelayanan gereja kita,”.
“Tidak usah kita meragukan apakah benar covid ada? marilah kita berduka bersama keluarga yang salah satu keluarganya direnggut covid 19.Kita tidak sekedar berjumpa dalam sidang ini bahwa perubahan dan strategi pelayanan harus di baharui.Pola pelayanan lama harus mengalami perubahan,” katanya.
Hal yang menarik dalam persidangan kali ini adalah jika selama ini sidang majelis sinode lazim dihadiri 3 orang per klasis terdiri dari 1 orang pendeta,1 orang penatua dan 1 orang diaken.
Tiap klasis dan organ GKS hanya boleh mengutus 1 orang saja dengan secara ketat menegakkan protokol kesehatan.Ini semua dilakukan dalam rangka menekan penyebaran virus.
//delegasi(*/pdtyak)