GMIT Klasisi Kota Kota Kupang Gelar Pesparawi Perempuan K3

Avatar photo
Gereja Masehi Injildi Timor (GMIT) Klasisi Kota Kupang menggelar Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Perempuan GMIT Tingkat Klasisi Kota Kota Kupang ke Tiga yang berlangsung selama dua hari yang dipusatkan di Gereja GMT Paulus Naikoten Kupang pada 3 hingga 4 November 2022. //Foto: Delegasi.xom(Hermen Jawa)

DELEGASI.COM, KUPANG – Gereja Masehi Injildi Timor (GMIT) Klasisi Kota Kupang menggelar Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Perempuan GMIT Tingkat Klasisi Kota Kota Kupang ke Tiga yang berlangsung selama dua hari yang dipusatkan di Gereja GMT Paulus Naikoten Kupang pada 3 hingga 4 November 2022.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat hadir membuka Kegiatan itu, ditandai dengan pemukulan Gong tanda dimulainya kegiatan itu.

Pembukaan Pesparawi diawal dengan Ibadat Pembukaan yang dipimpin Pdt. Yanse S. Tefa Bili, STh.

Dalam Kotbanya, Pdt. Yansen S.Tefa Biki, S.Th menjelaskan dalam tradisi Gereja sejak, sistim paternalistik selalu menempatkan kaum perempuan pada posisi nomor dua.

Perempuan selalu menjadi milik suami kalu sudah menikah dan milik Allah kalau sudah menikah.

“Seorang perempuan sama sekali tidk memiliki posisi sebagi pemimpin dalam Bait Allah. Perempuan dilarang membaca Kita kuci dan mendaraskan masmur,” Masmur Hana dari Siloam di Bait Allah sebenarnya sebuah bentuk Protes terhadap posisi perempuan yang menjadikan posisi nomor dua dalam memuji dan memuliakan Tuhan, (Sam 2:1-2).

“Hana adalah pendobrak taradisi,”

Masmur Hana dlm Kita suci mau mengirim pesan bahwa perempuan dan lelaki adalah mitra sejati dlm memuliahkan Alah.

Bermasmur bagi Alah adalah sebuah nasar puji pijian bagi Alah.

Dalam Sambutanya, Ketua Panitia Pesparawi,Stofinson Taopan-Fointuna menjelaskan sebenarnya Pesparawi kali ini digelar pada 2020 lalu. Hanya karena Terkendala Covid 19 dan badai seroja yang melanda NTT, sehingga Pesparawi baru digelar kali ini.

Dijelaskan, Pesparawi kali ini merupakan kali yang ketiga. Pertama di gelar tahun 2016 dan 2018.

“Pesparawi tingkat Klasisi Kota Kupang seyogianya dilaksanakan dalam dua tahun sekali. Hanya karena terkendala covid 19 dan badai Seroja, maka tahun 2020 digeser pada tahun ini,” kata Stofinson Taopan-Fointuna.

Dijelaskan pergelaran Pesparawi sebenarnya bagian dari program kerja UPP Perempuan GMIT Klasis Kota Kupang.

Kegiatan ini bertujuan perempuan GMIT bisa menyalurkan bakat dan talenta mereka untuk memuji dan memuliakan Tuhan.

 

“Jumlah peserta Pesparawi tingkat GMIT klasisi Kota Kupang melibatkan 19 jemaat peserta. Para peserta tidak saja dari kalangab internal GMIT Klasis Kota Kupang, tetapi melibatkan jemaat dari gereja lain antara lain Gereja Toraja, HKBP, Gereja Dedominasi dan juga klasis dari Kupang Timur,” kata Stofinson Taopan-Fointuna.

Kegiatan Pesparawi kali ini sangat berbeda dengan kegiatan sebelumnya. Pasalnya hasil karya perempuan GMIT melalui UMKM binaan Bank TLM yang berkolaborasi dengan Dekranasda NTT memamerkan hasil karya Kaum perempuan GMIT di halaman Gereja GMIT Paulus.

Tampak beberpa stan memamerkan sejumlah tenun ikat khas NTT, serta berbagai prodak lokal lain, termasuk makanan khas NTT.

Karya Perempuan GMIT Klasisi Kota didukung penuh Bank TLM.

//delegasi (HermenJawa)

Komentar ANDA?