KUPANG, Delegasi.Com – Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Nusa Tenggara Timur Meminta Pemerintah dan Polda NTT lebih Serius menyikapi Tantangan Berat Kelompok Radikal.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor NTT, Ajhar Jowe kepada Delegasi.Com, Sabtu(9/11/2019).
Menurut Ajhar, sikap itu sesuai hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) GP Ansor di Jakarta, Kamis(7/11/2019). Rakor itu untuk merespon berbagai isu, dimana isu radikalisme menjadi tema utama dalam Rakornas tersebut.
Menindaklanjuti Hasil Rakornas, sikap GP Ansor Wilayah Provinsi NTT berharap kepada pemerintah, khusus kepada Menteri Agama Fachrul Razi, dalam melibas radikalisme bukan semata-mata dari aspek simbolik-parsialistik yang digunakan, tetapi pada konsentrasi gerakan pada aspek ideologi dan sistim agar bisa mendukung secara gamblang tujuan Presiden Jokowi memberantas radikalisme.
Selain empat menteri dengan isu yang sama Memberantas Radikalisme, kami mendesak Pemerintah Daerah Gubernur, Para bupati se-NTT harus berkomitmen dengan merespon gerakan-gerakan oleh kelompok yang menentang ideologi pancasila”, ungkap Ajhar.
Menurut Ajhar, Organisasi yang dianggap radikal, secara masif yang terus melakukan agenda yang mengatasnamakan agama perlu ada antisipasi, dengan merespon segala bentuk yang dilingkungan masyarakat.
“Apapun gerakan yang mengatasnamakan agama dengan menolak pancasila sebagai ideologi apa wajib untuk diperangi kelompok teraebut” kata Ajhar
Dikatakan Ajhar, Keinginan Presiden Jokowi di periode kedua serius memberantas radikal melalui empat kementerian yang sama-sama memdorong demi mewujudkan secara total dalam konteks pemberansan.
Menurut Ajhar, GP Ansor yakin pemerintah punya kekuatan melalui birokrasi bisa mendeteksi agar benar mencapai tujuan.
“Memang kelompok radikal hari ini mendesain berbabagai cara untuk melakukan gerakan-gerakan yang dideteksi dan dibaca oleh masyarakat. Maka kita semua harus selalu waspada,” kata pria yang biasa di sapa AJ ini.
Dijelaskan AJ sejauh ini sudah memulai ada gerak kelompok anti pancasila tetapi mereka sendiri berani mengusung Tema Pancasila.
“Ini kami lihat ada baru yang dilakukan. Tetapi isi kegiatan tetap soal perjuangam serta misi utama adalah khilafah,” Jelaa AJ.
//Delegasi.Com(hermen jawa)