Kupang, Delegasi.Com – Group band papan atas, Slank sangat senang dan bangga atas kepercayaan pemerintah NTT untuk menjadikan group band yang dibentuk pada 26 Desember 1983 sebagai duta kelor sekaligus bagian dari rakyat Nusa Tenggara Timur.
Penobatan Duta Kelor menurut Slank merupakan kepercayaan yang luar biasa, dan berharap kehadiran Group Band ini memberi spirit baru bagi kemajuan daerah ini.
Demikian benang merah pernyataan pendiri sekaligus salah satu personil group band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi kepada wartawan di Kupang, Rabu (19/12/2018).
Bimbim, demikian Bimo Setiawan biasa disapa mengatakan, kedatangan Slank kali ini merupakan sesuatu yang sangat spesial, karena diundang khusus oleh pemerintah NTT untuk menghadiri puncak peringatan HUT NTT ke- 60 tahun. Bertepatan dengan peringatan itu, Slank dinobatkan sebagai duta kelor. Penobatan ini merupakan sebuah kepercayaan yang diberikan pemerintah NTT agar Slank ikut mengkampanyekan tentang kelor.
“Dengan penobatan ini, kita akan mempelajari lebih banyak lagi tentang kelor dan manfaatnya, apalagi bernilai gizi tinggi dan bisa dikonsumsi setiap hari,” kata Bimbim.
Ia mengakui, sering makan kelor yang dibuat dengan santan. Namun belum mengetahiui manfaat dan nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Apalagi kelor juga dapat diolah dalam berbagai jenis produk. Misalkan, untuk teh kelor, barusan diketahui dan dikonsumsi ketika datang di NTT pada kesempatan ini.
“Kami bersemangat untuk bersama pemerintah NTT mempromosikan dan mengangkat kelor ke mata dunia,” tandas Bimbim.
Ia menyatakan, kelor merupakan salah satu tanaman khas di NTT namun keberadaanya tidak dikembangkan secara bagus. Dengan adanya HUT NTT dan menjadikan Slank sebagai duta kelor, pihaknya berkomitmen untuk mengangkat lagi kelor, bukan saja untuk kepentingan lokal, tapi nasional bahkan internasional. Karena NTT memiliki potensi dan kekuatan yang cukup besar dalam mengembangkan kelor.
“Slank melakukan kampanye dan sosialisasi tentang kelor melalui lagu. Bahkan untuk konser pada puncak peringatan HUT NTT, lagu yang ditampilkan juga bernuansa ajakan kepada masyarakat untuk menanam kelor,” papar Bimbim.
Personil Slank lainnya, Akhadi Wira Satriaji yang biasa dipanggil Kaka mengajak para Slanker yang ada di NTT dan masyarakat NTT umumnya untuk menanam dan mengembangkan kelor. Slank sebagai duta kelor, tentunya akan ikut mengkampanyekan manfaat kelor. Selain untuk kepentingan konsumsi dan kesehatan karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, tapi kelor memiliki nilai ekonomis untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
“Kami mengajak para Slanker di NTT sebagai ujung tombak dalam membudidayakan dan mengembangkan kelor sebanyak mungkin,” ujar Kaka.
Ia berargumen, NTT yang dinilai gersang ini, ternyata menyimpan ’emas hijau’ yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi rakyat. Kelor yang kini mulai dilupakan warga NTT, hendaknya dikembangkan lagi dalam skala yang lebih besar. Dengan semangat gubernur dan wakil gubernur, kelor bisa dikembangkan dan dipromosikan hingga ke tingkat dunia.
Promotor Slank yang juga Direktur NTTnesia sebagai Ivent Organizer (IO) HUT NTT ke-60, Ivan Rondo berharap, Slanker di NTT mendukung gerakan revolusi hijau melalui kelor. Tahun depan, Slanker akan hadir di semua kabupaten se- NTT untuk mengajak generasi muda mendukung program kelor.Slanker menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program kelor.
Slank akan memeriahkan HUT NTT ke-60 pada 20 Desember 2018. Slank akan menghibur warga NTT selama 1,5 jam dengan berbagai lagu hitsnya. Kedatangan Slank ke NTT kali ini merupakan yang keempat kalinya. Sebelumnya Slank pernah konser di Kupang, Ende dan Atambua.
//delegasi(hermen)