Kupang, Delegasi.Com – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta BPJS mengoptimalkan koordinasi dengan pemerintah dalam penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional (JSN) sebagai implementasi UU No 24 Tahun 2014, tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial.
Demikan pres rilis Biro Humas Setda NTT yang diterima Delegasi.Com, Jumat(29/8/2019).
“Suksesnya penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional (JSN) di Provinsi NTT tergantung adanya koordinasi yang baik antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) agar dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab,” tandas Laiskodat dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Sisilia Sona pada Pembukaan Sosialisasi Penghargaan Paritrana 2019 dan Penguatan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Hotel Aston Kupang, Kamis (29/08/2019).
Acara tersebut dihadari para Sekretaris Daerah (Sekda) se NTT, Kadis Nakertrans se NTT, Kepala Pengelola Keuangan dan Aset Daerah se NTT, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) se NTT dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi NTT; termasuk para Kepala Cabang Perintis (KCP) se NTT, BPJS Ketenagakerjaan wilayah Nusra dan Papua serta para petinggi BPJS Ketenagakerjaan baik dari Jakarta maupun Kanwil di Denpasar – Bali.
Laiskodat berharap agar dari koordinasi yang baik antara Pemda di NTT dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan dapat berjalan dengan baik dan sukses sehingga apa yang menjadi tujuan bersama pemerintah untuk bangsa ini melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan terwujud demi NTT Bangkit NTT Sejahtera.
Pada bagian lain, Laiskodat mengatakan, peserta jaminan sosial ketenagakerjaan juga menaruh harapan yang besar agar kualitas pelayanan oleh negara kepada masyarakat dapat ditingkatkan secara terus menerus.
“Stigma program pemerintah tidak lagi asal-asalan atau sekadar terlaksana saja akan tetapi harus bisa menciptakan kesan yang baik di mata masyarakat sesuai dengan porsi tugas dan kewenangan masing-masing pihak,” katanya.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan NTT, Rita Damayati menceritakan bahwa Penghargaan Paritrana merupakan salah satu bukti nyata kepedulian dan keberpihakan pemda dalam melindungi para pekerja di daerahnya masing-masing.
“Saat ini kurang lebih 20 ribu non ASN (Aparatur Sipil Negara) yang belum dilindungi dari 33 ribu non ASN yang ada di Provinsi NTT. Sedangkan pihak perusahaan yang telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 4.700,” tandas Rita Damayati sembari berharap agar pihak pemda ikut membantu mensosialisasikan betapa pentingnya perlindungan dan pelayanan BPJS Ketenagakerjaan bagi para pekerja di bumi NTT raya tercinta.
//delegasi(hermen/ger)