Ekbis  

Gubernur Minta Agar Petani Yang Telah Mendapat Pendampingan, Dapat Menjadi Penyuluh Bagi Petani Lain

Avatar photo
Demikian yang disampaikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat  saat melakukan panen jagung jenis Komposit Lamuru secara simbolis di Desa Letneo, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Selasa (7/4/2020). //Foto: Humas Pemprov NTT

KUPANG, DELEGASI.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat memipinta agar petani yang telah mendapat pendampingan, dapat menjadi penyuluh bagi petani lainnya.

“Sebagai Gubernur, saya mengucapkan terimakasih buat para pendamping yang dengan penuh semangat, tetap setia mendampingi petani disini, sehingga kualitas jagung yang dipanen sangat memuaskan. Meski saat ini dunia sedang dilanda Virus Corona yang sangat meresahkan, tetapi semangat para pendamping dan juga para petani ditempat ini tidak surut sedikitpun. Sekali lagi terimakasih buat semuanya.”

Demikian yang disampaikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat  saat melakukan panen jagung jenis Komposit Lamuru secara simbolis di Desa Letneo, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Selasa (7/4/2020).

“Kedepan saya minta agar program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) ini melibatkan seluruh komponen yang ada di Kabupaten, termasuk juga TNI dan POLRI. Tentunya saya akan berkoordinasi dengan Kapolda dan Danrem agar dapat mengerahkan seluruh perangkatnya untuk terlibat secara aktif di lapangan,” sambung Gubernur.

Bermodalkan sebuah embung yang ada di dekat lokasi panen jagung ini, membuat mantan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem ini kembali mengajak para petani dan juga pendamping yang ada untuk kembali melakukan proses penanaman jagung.

“Tadi ketika melakukan panen, saya lihat ada sebuah embung besar. Jadi setelah panen kali ini saya ajak semua untuk kembali melakukan penanaman. Nanti pemerintah akan bantu Dinamo Air untuk menyedot air yang ada di embung untuk proses penyiraman. Jadi walaupun musim panas, jagungnya akan tetap berhasil.
Dan para petani tidak perlu khawatir tentang proses penjualannya, karena berapapun hasi panennya, pemerintah melalui PT Flobamor akan langsung datang ke lokasi untuk membelinya. Saat ini pihak PT Flobamor juga ada disini untuk proses pembeliannya,” lanjut Laiskodat.

“Saya juga minta agar seluruh petani ketika selesai memanen jagung, batangnya jangan dibuang atau dibakar, karena batang jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Nanti pemerintah akan siapkan ahlinya agar dapat mengajarkan ke para petani. Tentunya hal ini sejalan dengan program TJPS ini. Tanam jagung, hasil panennya dijual pada market yang sudah ada, uang hasil jualan dipakai untuk membeli sapi, dan sapinya bisa makan batang jagung hasil panen yang telah diolah menjadi pakan ternak, ini yang dinamakan kerja secara terencana,” kata Gubernur.

“Saya minta agar proses pendampingan dari Dinas Pertanian ini cukup 2 kali, setelah itu para petani sudah harus mandiri, dan yang paling penting, ilmu yang telah didapat harus diajarkan kepada para petani lainnya, sehingga mereka juga bisa melakukan hal yang sama di tempat mereka,” lanjut Gubernur seraya mengakhiri sambutannya.

Pada tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Yohanis Oktovianus mengatakan bahwa jumlah tenaga pendamping sebanyak 11 orang, pendampingan yang dilakukan terhadap para petani di tempat ini, sampai kepada proses penukaran dengan sapi.
Dan untuk Kabupaten TTU sendiri, lahan yang telah ditanami jagung jenis Komposit Lamuru ini berjumlah 350 hektar, dengan rincian di Kecamatan Insana Barat seluas 175 hektar dan Kecamatan Insana Tengah juga memiliki luas yang sama, dengan total jumlah petani sebanyak 350 orang, jadi pembagiannya satu orang petani menggarap satu hektar lahan.
Sedangkan untuk kualitas jagung sendiri, dipastikan bahwa satu hektar mampu menghasilkan jagung sebanyak 6 – 7 ton dengan kadar air 14 persen.

// 

 

Komentar ANDA?