OPINI  

Gubernur NTT Terharu Saat Beri Kado Natal untuk 1.000 Anak Yatim

Avatar photo
GUbernur NTT
Gubernur NTT Frans Lebu Raya (menangis sambil tertunduk) Sekretaris Menteri BUMN Imam Aprianto Putro (sedang menyeka air mata menggunakan tisu), usai menerima bunga dari anak yatim piatu, saat acara BUMN berbagi melalui santunan kepada anak panti asuhan di Aula El Tari, Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (22/12/2017)(KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere)

Kupang, Delegasi.com – Pada Jumat (22/12/2017) pagi, ruangan Aula El Tari di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT) disesaki lebih dari 1.000 anak yatim dari sejumlah panti asuhan di Kota Kupang.

Diberita kompas.com yang dirilis Minggu(24/12/2017), anak-anak tersebut duduk berbaris rapi, sambil menunggu acara BUMN Berbagi Santunan bagi anak panti asuhan dan sejumlah gereja di wilayah NTT.

Pada Jumat tersebut, secara spesial mereka diberi perhatian khusus oleh Kementerian BUMN, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) serta PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III), yakni berupa kado natal dan beberapa hadiah lainnya.

Setelah menunggu lebih dari dua jam, Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan pejabat dari Kementerian BUMN, Telkom dan Pelindo III, akhirnya datang dan langsung membuka acara itu.

Acara pun disi dengan tarian, nyayian dan kata sambutan dari pejabat. Namun yang paling menarik, saat seorang anak yang yatim piatu Ana Maria Ale, membacakan kesan saat tinggal di panti asuhan.

Ana Maria Ale tinggal di Panti Asuhan Rossa Mustica Kupang dan saat ini duduk di bangku kelas 2 SMP.

Dalam testimoninya, Ana mengaku pada saat berumur tujuh tahun atau Kelas 2 SD, ayahnya meninggalkan ia dan ibunya. Karena keterbatasan biaya, ibunya kemudian memasukan ia ke Panti Asuhan Rossa Mustica Kupang.

“Saat tinggal di panti, saya dibina, dibimbing dan dididik serta dibesarkan oleh para suster. Waktu itu saya masih terlalu kecil dan saya belum terlalu mengerti tentang hidup ini. Setelah tinggal di panti baru saya menyadari bagaimana hidup tanpa kedua orang tua,” kata Ana dengan suara terisak.

Ana mengaku, merasa bahagia, ternyata Tuhan merencanakan sesuatu yang indah untuknya melalui semua yang telah membantunya.

“Terima kasih Tuhan, berikan umur yang panjang untuk suster-suster yang membimbing saya serta khususnya yang peduli kepada kami bapa pimpinan BUMN dan gubernur,yang saya cintai. Harapan kami, kalau boleh memperhatikan kehidupan masa depan kami. Semoga damai Natal menyertai kita,”ucapnya lagi.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang mendengar testimoni Ana, langsung menangis tersedu sambil mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya.

Sekretaris Menteri BUMN Imam Aprianto Putro yang duduk bersebelahan dengan Lebu Raya pun ikut meneteskan air mata.

Keduanya terlihat tak kuasa menahan tangis, setelah seorang anak panti asuhan lainnya membawa bunga dan menyerahkan kepada Imam.

Imam kemudian memeluk anak tersebut sembari meneteskan air mata. Gubernur Frans Lebu Raya ikut menangis terharu.

Sekretaris Menteri BUMN Imam Aprianto Putro dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang mengambil tema “BUMN berbagi melalui santunan kepada anak panti asuhan” ini merupakan bagian dari program BUMN Hadir untuk negeri yang diinisiasi oleh Kementrian BUMN.

Pembagian bingkisan tersebut kata dia, diharapkan dapat menambah sukacita anak-anak di Panti Asuhan dalam menyambut Natal dan Tahun Baru.

“Kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN ini, selain untuk menyambut sukacita Natal dan Tahun Baru, juga dalam rangka menguatkan komitmen BUMN Hadir untuk Negeri sebagai wujud kontribusi dan sinergi BUMN untuk membangun, melayani dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia tanpa terkecuali,” katanya.

Imam mengatakan, bingkisan dan santunan Natal dan Tahun Baru kepada 1.000 anak panti asuhan dan bantuan untuk 17 panti asuhan dan 4 gereja di Kupang.

Toleransi

Di tempat yang sama, Direktur Human Capital Management Telkom, Herdy R Harman mengungkapkan, momen Natal dan Tahun Baru merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan layanan kepada seluruh stakeholder sekaligus untuk saling berbagi

Menurut dia, melalui kegiatan ini, Telkom bersama Pelindo III dan BUMN lainnya di Indonesia, ingin terus menumbuhkan budaya berbagi dengan sesama dan menggelorakan semangat toleransi dan rasa mengasihi antar umat beragama.

“Acara ini juga mengajak anak-anak panti asuhan berbagi kegembiraan agar mereka dapat merasakan keceriaan perayaan Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.

Program ini lanjutnya, dilaksanakan secara serentak di tujuh ibukota provinsi yang memiliki mayoritas penduduk beragama Nasrani, yakni Kupang – Nusa Tenggara Timur, Jayapura – Papua, Manokwari – Papua Barat, Manado – Sulawesi Utara, Pontianak – Kalimantan Barat, Ambon – Maluku dan Medan -Sumatera Utara.//delegasi(kompas.com/hermen)

Komentar ANDA?