LARANTUKA-DELEGASI.COM– Guru Marianus Raja Muda, pengajar di SMP Negeri I Wulanggitang, berhasil memenangkan lomba menulis Feature tingkat Nusa Tenggara Timur, yang dihelat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Flores Timur, melalui zoom meeting, Jumat,25/06 / 2021.
Ia dan 44 penulis lainnya dalam ajang bergengsi itu, yang dihadiri langsung Kepala Kantor Bahasa NTT, Pengurus PGRI Flotim, Dewan Juri dan Peserta lomba.
Fitur menarik yang disuguhkan Guru Raja Muda adalah, ‘Magdalena Menenun Mimpi di Tengah Pandemi Covid-19’.
Demikian rilis berita yang diterima Redaksi Delegasi.Com, Senin, 28/06/2021, Malam, dikirim langsung Ketua PGRI Flotim, Maksimus Masan Kian,S.Pd.
Dijelaskan, lomba ini dibuka sejak akhir April 2021, bagi guru-guru Se.NTT.
Themanya terkait ‘Perjuangan Siswa, Guru, Kepala Sekolah, Orang Tua Dalam Menciptakan Iklim Pembelajaran Ditengah Pandemi Covid-19’.
Dengan sub temanya, ‘Perjuangan Siswa Saat Belajar Dari Rumah (BDR), Perjuangan Guru Pengembangan dan Mendampingi Siswa Saat BDR, Semangat Inovatif Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Iklim Belajar Ditengah Covid-19 dan Peran Orang Tua Dalam Membangun Iklim Belajar Siswa di Lingkungan,”ujar Maksi Mas.
3 Dewan Juri yang tampil yakni, Dr.Marsel Robot (Dosen, Penulis), Frank Pati Herin (Wartawan Kompas) dan Silvester Petara Hurint (Seniman).
Selain Marianus Raja Muda, dengan nilai 81,00, ada 9 pemenang lomba yang berhasil dinilai Tim Juri, yakni: Juara 2 Agustinus Tobi Makin (80,67) dengan topik, ‘Pak Pino Berkendara Sandal Jepit’, Juara 3 Geradus Kuma (79 ,00) dengan topik, ‘Orator Perjuangan Cilik Menggapai Mimpi Ditengah Pandemi Covid-19’.
Sementara Juara Harapan 1 diraih Rofinus Fale (78,67), dengan topik ‘Kecewa Yang Menggembirakan’.
Juara Harapan 2, Kristina Sabu Punang (74,00), dengan topik ‘BDR Ala Spetig Hewa Ditengah Corona’.
Peringkat 6 diraih oleh dua peserta yakni Hortensia Herima (73,33), dengan topik ‘Terus Berkreasi Ditengah Pandemi Covid-19’ dan Yohanes Berchemans A.Kaha (73,33), dengan topik ‘Lamentasi Guru Dalam Karya Profesi Di Era Pandemi Covid -19’,”terang Maksi Masan.
Sedangkan peringkat 7 adalah Roswita Maria Anggreni Soge (73,00), topiknya, ‘Matematika Di Balik Masker Corona’.
“Peringkat 8 Jefrianus Kolimo (72,67), dengan topiknya, ‘Beradapetasi Seadanya’.
Peringkat 9 Hayati Abdullah Da Mara (72.00), dengan judul ‘Nyanyian Sunyi SMA Kuanfatu Di Masa Covid’.
Lalu peringkat 10 disabet Agustinus Tobi Makin (71,67), dengan tulisan keduanya, ‘Berjibaku Dalam Terjangan Badai Covid-19,”tambah Masan Kian.
Silvester Hurint mewakili Tim.Juri menyampaikan apresiasinya.
“Iyah, Guru-guru peserta lomba menulis sangat luar biasa.
Tidak saja mengajar dan mendidik. Tapi, mampu memotret situasi sosial ditengah masyarakat ditengah Covid-19.
Menarik dan inspiratif, walau ada yang terjebak pada opini.
Jika terus dirawat maka akan hasilkan penulis-penulis handal,”ujarnya beri semangat.
Hal yang sama disampaikan Syaiful Bahri Lubis, Kepala Kantor Bahasa NTT.
“Membaca tulisan para guru sungguh inspiratif.
Iklim literasi mulai tumbuh.
Kiranya, bisa diarsipkan dalam bentuk buku berISBN.
Kantor Bahasa NTT sangat terbuka untuk berkolaborasi.
Profisiat bagi para pemenang, dan apa yang dilakukan PGRI Flotim bisa inspirasi PGRI lainnya se-NTT dan Indonesia,”pungkas Syaiful, semangat.
Masan Kian, juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada para peserta.
“Tentu, ruang ilmiah akan terus disiap ciptakan PGRI Flotim bagi rekan guru untuk eksplorasi kemampuan di berbagai bidang.
Ajang ini bukan untuk cari siapa yang terbaik, namun sebagai upaya menciptakan iklim ilmiah dan ruang berkarya.
Sekali lagi profisiat. Kami juga menyediakan hadiah untuk juara I, II dan III, kategori 10 besar dan 10 besar serta semua peserta lomba,” tutupnya, tersenyum.
(Delegasi.Com/BBO)