Hasil Audit OJK, Bank NTT Masuk Kategori Bank Sehat

  • Bagikan
Kantor Pusat Bank NTT di Kupang//Foto: ISTIMEWA

DELEGASI.COM, LABUAN BAJO – Hasil penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas tingkat kesehatan, Bank NTT mendapatkan penilaian peringkat 2 atau Kategori Bank Sehat. Penilain peringkat dua atau Bank Sehat itu tidak terlepas dari tangan dingin kepemimpinan Harry Alexander Riwu Kaho jadi Direktur Utama (Dirut) Bank NTT saat ini.

Dibawah Kepemimpinanya Bank NTT  telah banyak menoreh prestasi. Dari seabrek prestasi ini menjadikan Bank NTT berada di ambang prestisius.

Sesuai hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP) PT Bank Pembangunan Daerah ini berhasil meraih Opini Wajar.

Berdasarkan hasil audit terhadap laporan keuangan Bank NTT Tahun Buku (TB) 2021 maka PT. BPD NTT mendapatkan opini “Wajar Dalam Semua Hal Yang Material”.

BACA JUGA:

Dirut Bank NTT: Labuan Bajo Punya Potensi Bisnis Perbankan yang Menjanjikan

Ekspansi Bisnis, Bank NTT Hadir di Waterfront City Labuan Bajo

Sebagai salah satu indikator dalam penilaian keuangan untuk memastikan bahwa Bank NTT telah menerapkan praktek-praktek perbankan yang berlaku umum (best practices). Maka telah ditunjuk KAP: Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan agar melakukan pemeriksaan atas kinerja keuangan Bank NTT yang berakhir 31 Desember 2021.

Banyak capaian hebat yang diraih oleh Bank NTT selama tahun 2021 dan menjadikan bank kebanggaan masyarakat NTT ini.

Berdasarkan hasil penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas tingkat kesehatan Bank NTT tahun 2021, pada tanggal 1 Maret 2022; Bank NTT mendapatkan penilaian peringkat 2 atau Kategori Bank SEHAT.

Sebelumnya, selama belasan tahun Bank NTT menyandang status sebagai bank dengan komposit 3 (Cukup Sehat).

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho //Foto: ISTIMEWA

 

Dari pengalaman itu memotivasi seluruh manajemen untuk bekerja keras agar pada tahun 2024 nanti, Bank NTT boleh menyandang status sebagai Bank Devisa. Karena itu, berbagai inovasi layanan dilakukan, dengan melibatkan seluruh SDM yang dimiliki oleh bank ini.

Sekilas menoleh ke belakang ada sederetan catatan sukses mewarnai perjalanan di tahun 2021, seperti diluncurkan Festival Desa Binaan Bank NTT.

Tahun ini dikembangkan lagi menjadi Festival Desa Binaan dan Festival PAD dengan mengkombinasikan instrumen penilaian dari dua kementerian yakni Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Pariwisata RI.

Tim juri dari festival ini melibatkan dua orang profesor dan sejumlah doktor serta kalangan profesional.

Masih di tahun 2021, Bank NTT pun mencatat sejarah sebagai BPD yang meluncurkan layanan hybrid, yakni perpaduan layanan konvensional dan digital yang diberi nama Smart Branch, yang mulai diterapkan pada dua kantor, masing-masing Kantor Cabang Khusus (KCK) dan Kantor Cabang Utama (KCU).

Rupanya layanan ini mendapat perhatian dari sejumlah BPD di Indonesia, sehingga layanan Smart Branch Bank NTT dijadikan sebagai rujukan dalam study banding mereka.

Bank NTT pun meraih sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga atas kinerja keuangan yang mumpuni, serta sejajar dengan bank-bank besar tanah air.

Dua Agenda RUPS

Opini Wajar ini diraih sebelum Bank NTT menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tahun buku 2021 (RUPS-TB 2021) serta RUPS Luar Biasa tahun 2022 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Jumat 17 Maret 2022.

RUPS ini dipimpin langsung oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Pemegang Saham Pengendali. Dan dihadiri sebagian besar pemegang saham. Sementara dari pihak Bank NTT, hadir seluruh komisaris dan direksi.

RUPS ini berlangsung di Lingko Meeting Room, Sudamala Resorts Labuan Bajo, Kamis 17 Maret 2022. Sementara RUPS Luar Biasa (LB) Tahun 2022 dilangsungkan satu jam setelah RUPS TB 2021.

Suasana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2021 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2022 Bank NTT yang digelar di Labuan Bajo, Kamis 17 Maret 202) hari ini. //Foto: Dok Humas Bank NTT

 

Diketahui giat RUPS tidak hanya berlangsung secara tatap muka namun panitia juga menyediakan layanan Daring bagi pemegang saham. Oleh karena beberapa kendala hingga peserta tidak sempat hadir.

Ada tiga agenda penting yang dibahas dalam RUPS-TB 2021. Yaitu laporan pertanggungjawaban direksi atas penyelenggaraan perseroan tahun buku 2021. Dan laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris atas pelaksanaan fungsi pengawasan tahun Buku 2021. Serta penetapan pembagian laba tahun buku 2021.

Dalam surat undangan bernomor : 439/DIR/III/2022 yang ditandatangani oleh Direktur Utama, Harry Alexander Riwu Kaho ini pun membahas agenda lain yang tak kalah penting bagi kinerja perusahaan kedepan. Yakni, laporan rencana kerja dan anggaran tahun buku 2022 – 2024, termasuk persetujuan untuk penjualan agunan yang diambil alih (AYDA).

BACA JUGA:

Gubernur Laiskodat Optimis Kinerja Bank NTT Mampu Capai 3 Triliun Tahun 2023

Bank NTT Gelar RUPS di Labuan Bajo, 76 Hari Capai Laba 100 Milar

Begitu pula, penunjukan dan penetapan kantor akuntan publik untuk pelaksanaan audit tahun buku 2022, serta penyisihan biaya jasa produksi tahun buku 2022; serta penawaran saham, pengesahan terhadap tambahan modal dalam bentuk aset dan tambahan modal dalam bentuk uang (termasuk setoran modal per Januari dan Februari Tahun 2022).

Juga pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui penambahan modal tahun buku 2022 dalam bentuk uang dan atau dalam bentuk lainnya.

Sementara dalam RUPS Luar Biasa tahun 2022, para pemegang saham membahas dua agenda yang tak kalah penting seperti penegasan kepada seluruh Pemegang Saham terkait peningkatan modal inti minimum Rp 3 triliun sampai dengan tahun 2024.

Selain itu dibahas soal peninjauan kembali keputusan RUPS tentang pelaksanaan promosi, pengangkatan dan pemberhentian dalam lingkup struktural dalam Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur berkaitan dengan sumber daya manusia harus mendapat persetujuan pemegang saham pengendali.

//delegasi(***)

Komentar ANDA?

  • Bagikan