Ekbis  

Hasil Bumi Limpah, Butuh ‘Tangan Dingin’ Majukan Flotim

Avatar photo
Produk Minyak Goreng Kelapa Kopdit Pintu Air. (Delegasi.Com/BBO)

LARANTUKA, DELEGASI.COM – Punya tanah yang subur dan alam yang kaya dengan hasil bumi, khususnya di Pulau Adonara, seperti Kelapa, Coklat, Pinang, Menteh, hingga tanaman bernilai tinggi seperti Pala,Vanili dan Cengkeh, mestinya telah membuat Flores Timur maju dan masyarakatnya hidup sejahtera.

“Apabila dikelolah dengan baik dan mendapat dukungan ‘tangan dingin’ yang optimal dari Pemda, khususnya Dinas terkait.

Termasuk, mendekatkan akses pasar dan teknologi pengolahan hasil pasca panen.

Misalnya, Kelapa yang diolah menjadi minyak goreng kelapa yang telah diproduksi Kopdit Pintu Air di Maumere.

Atau sebagian kelompok masyarakat, yang kini mulai ngebut mengolah biji Menteh menjadi Kacang Menteh,”.

Alam Adonara, disepanjang Lereng Gunung Boleng, Jalur Lamalota-Dokeng yang subur, hijau dan kaya hasil komoditi. (Delegasi.Com)

 

Demikian komentar salah satu warga petani Kelapa dan Menteh Flotim, Petrus Kilok, saat bertemu Delegasi.Com, belum lama ini.

Tidak seperti selama ini, dimana hasil bumi Flotim, justru dinikmati orang lain.

Baca Juga :Pemuda 23 Tahun Tewas Tergantung Disengat Arus Listrik

Baca Juga :Kawal Suara Golkar, Badan Saksi Jadi Organ Permanen

Menurutnya, ada sesuatu yang salah dari Dinas atau Instansi terkait selama ini, dimana Mereka belum bekerja secara produktif memanfaatkan hasil bumi Flores Timur sebagai salah satu sumber terbesar pendapatan daerah.

“Padahal, sebagian besar lahan atau wilayah seperti di Pulau Adonara, mulai dari Adonara Barat, Tengah, Wotan Ulumado, Adonara Timur, Ile Boleng, Witihama, Kelubagolit, Adonara, maupun sebagian wilayah Daratan Larantuka dan Solor, punya potensi hasil bumi melimpah,”ketusnya.

Dan, buktinya banyak pengusaha Cina, Pribumi dan dari luar menjadi kaya raya karena berdagang komoditi,”katanya, lagi.

Demikian pula, dengan Kopdit Pintu Air, yang berani membuka pabrik Minyak Goreng Kelapa, justru andalkan Kelapa dari Flotim.

“Saya kira, ini mesti jadi catatan penting bagi Dinas terkait di Flotim, agar mulai serius berpikir, selamatkan petani dan optimalkan hasil bumi Flotim.

Harus berani ambil sikap, bangun pabrik di Flores Timur untuk hasilkan barang jadi, untuk dijual di masyarakat dan pasar luar,”pungkasnya, serius.

Ia bahkan, mewanti-wanti Pemda Flotim, jangan sampai kalah dengan Kopdit Pintu Air.

Atau perusahan lainnya dari luar.

Lalu, Pendapatan Asli Daerah pun terus tergerus.

Daerah sulit maju dan tingkat kesejahteraan rakyat makin terpuruk.

Hal yang sama dikeluhkan beberapa warga petani Adonara, saat dijumpai Delegasi.Com ketika melintasi pedalaman Adonara Timur, jalur Lamalota hingga Desa Dokeng, Ile Boleng, pada Sabtu, 31/10/2020, Pagi.

“Iyah, Kami punya Kelapa, Pinang, Coklat, juga Vanili tapi belum bisa hidup sejahtera, karena terkendala Pasar. Sehingga kadang harganya tak tentu.

Akan lebih baik, Pasarnya sudah dekat.

Misalnya, ada Investor yang buka pabrik Minyak Goreng Kelapa, seperti Kami dengar Kopdit Pintu Air sudah buka pabrik Minyak Goreng Kelapa di Maumere, itu,”ujar Bapak Samuel, ketika sedang berjalan kaki ke kebun.

Ia berharap, Pemda dan DPRD Flotim, berani membuka ruang investasi pengolahan hasil bumi para petani, untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Dan, sekaligus meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat.

“Sebagai petani, Kami hanya minta itu. Tingkatkan kesejahteraan Kami lewat optimalisasi potensi hasil bumi.

Boleh bangun jalan mulus, gedung mewah, tapi komoditi petani tak diurus, maka rakyat tetap hidup miskin.

Olehnya, butuh pemimpin yang ‘bertangan dingin’ dan pekerja keras olah hasil-hasil bumi Kita.

Tanaman Vanili milik petani di wilayah Lamalota-Dokeng yang mulai berbuah. (Delegasi.Com/BBO)

 

Jangan hanya pandai omong politik saja dan berteori belaka,”tambahnya, santai.

Asal tahu saja, jalur sepanjang Lereng Gunung Ile Boleng, dari Lamalota ke Dokeng, pun tak kalah banyak potensi hasil bumi milik petani.

Ada Kelapa, Cokelat, Pinang, bahkan Vanili yang tumbuh subur.

Alam yang kaya ini sungguh menjadi aset berharga bagi kemajuan daerah, jikalau bisa dikelolah dengan baik dan produktif oleh Pemda.

Bahkan, bisa juga didesain sebagai obyek wisata alam pegunungan yang berdaya tarik tinggi.

Semisal festival Gunung Boleng, yang telah diwacanakan saat kunjungan Tim Bravo Lima ke Pulau Adonara, beberapa waktu lalu.

//delegasi (BBO)

Komentar ANDA?