Kupang, Delegasi.Com – Sebanyak 25 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Nusa Tenggara Timur bakal mendapat peringatan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bakal ditutup.
‘Lampu Kuning’ ditutup itu terkait dengan jumlah rombongan belajar (Rombel) yang tidak mencapai standar.
“Rata rata jumlah rombongan belajar
yang di wajibkan maksimal 50 hingga 100 siswa. Itu ketentuannya. Namun yang terjadi di 25 SMK itu. tidak mencapai standar itu,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan NTT, Alo Min, kepada Delegasi.Com di Kupang, Senin(6/5/2019), tanpa menyebut 25 SMK yang bakal ditutup itu.
Alo Min berharap pada tahun ajaran 2019/2020, mendatang, para penyelenggara sekolah mampu memperbaiki itu dengan menambah jumlah rombongan belajar. Jika tidak, maka beberapa SMK itu bakal ditutup.
Dia mengaharapakan pihak sekolah lebih proaktif mensosialisasikan keunggulan SMK mereka ke beberapa SMP untuk menarik siswa masuk di SMK itu.
Selain itu, pihak sekolah harus memperluas akses minat siswa dalam wilayah sekolah maupun di luar wilayah sekolah di wilayah kecamatan tetangga untuk mendaftar ke SMK
Menurut Alo, Jika upaya ini telah di lakukan pihak SMK namun minat siswa masih berkurang maka akan di lakukan evalusi penyebab berkurangnya minat siswa masuk SMK.
“Apakah berkurangnya karena jumlah siswa SMP di sekitar lokasi SMK tidak mendukung atau karena usia sekolah menurun. Jika dari hasil evalusi SMK tersebut tidak mengalami peningkatan jumlah siswa sesui dengan standar yang ada, maka akan dimerjer atau memindahkan siswa ke SMK yang memenuhi standar jumlah siswa sesuai studi kelayakan jarak sekolah dan kompetensi guru pada SMK tersebut.
//delegasi (ger)