Kupang, Delegasi.Com— Hasil visum yang yang dilakukan dokter memperlihatkan terdapat luka sedalam empat centimeter di bagian tengkorak kepala almarhum Ansel Wora.
Sedangkan organ tubuh lain tidak mencurigakan dan aman.
Wakil Direktur Reskrimum Polda NTT, Anton Christianto Nugroho mengatakan, penanganan kasus kematian Ansel Wora, salah seorang aparatur sipil negara (ASN) di Ende telah diambil-alih Polda NTT.
JUntuk mengungkap kasus ini telah dilakukan sejumlah langkah seperti memeriksa 30 orang saksi dan mendatangkan tim labfor dari Bali untuk melakukan autopsi.
“Polda NTT tengah berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus kematian almarhum Ansel Wora,” kata Nugroho.
Ia menyatakan, Polda NTT telah menerima hasil autopsi dari labfor Bali.
“Saya sudah baca hasil autopsi tapi belum bisa dipastikan jika luka sedalam empat centimeter itu disebabkan oleh benturan benda keras,” ungkap Nugroho.
Untuk memastikan penyebab kematian almarhum, nanti tim dokter Pusdokes dari Mabes Polri dan Bali yang menjelaskannya. Penjelasan itu juga berkaitan dengan apakah dengan luka sedalam empat centimeter bisa menyebabkan Ansel Wora meninggal.
“Penjelasan dari tim dokter Puskodes akan dilakukan pada Senin, 10 Februari di Mabes Polda NTT,” ujar Nugroho.
Ia menegaskan, pihaknya profesional dalam menangani kasus ini. Hasil penjelasan tim dokter Puskodes akan dijadikan berita acara pemeriksaan (BAP) dalam satu kesatuan penangan kasus ini.
Polisi telah mengambil keterangan sebanyak 30 orang. Namun keterangan para saksi sering berubah-ubah.
Nugroho berharap agar kasus kematian Ansel Wora tidak ditarik ke mana- mana seperti kepentingan politik atau isu SARA. Polisi tetap fokus untuk mengungkap kasus kematian Ansel Wora.//delegasi.com (ger)