Hussam Abu Harbeed, Komandan Jihat Islam Tewas Dihatam Jet Tempur Israel

  • Bagikan
Hussam Abu Harbeed, komandan bersenjata Jihad Islam di Jalur Gaza Utara tewas oleh serangan jet tempur Israel yang memborbardir Gaza //Foto: AFP)

GAZA, DELEGASI.COM – Jet tempur Israel terus membombardir kawasan Jalur Gaza, Palestina pada Senin (17/5/2021).

Dalam serangan udara itu, seorang komandan senior pejuang Palestina tewas.

Mendapatan serangan itu, kelompok-kelompok Islam di bawah Hamas meningkatkan serangan roket di kota-kota Israel, meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata.

Pejabat kesehatan Jalur Gaza menyebutkan jumlah korban tewas Palestina sejak permusuhan berkobar pekan lalu sudah mencapai 201 orang.

Termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita, serta 10 orang tewas di Israel, termasuk dua anak, kata pihak berwenang Israel.

Dilansir AFP, pembunuhan Hussam Abu Harbeed, komandan bersenjata Jihad Islam di Jalur Gaza Utara, kemungkinan akan mendapat tanggapan keras dari kelompok pejuang yang berperang bersama Hamas.

Militer Israel mengatakan Harbeed berada di balik beberapa serangan teror rudal anti-tank terhadap warga sipil Israel.

Seorang jenderal Israel memperingatkan negaranya dapat melanjutkan pertempuran selamanya.

Kelompok pejuang di Jalur Gaza juga tidak memberikan tanda bahwa pertempuran akan segera berakhir.

Segera setelah kematian Harbeed, Jihad Islam mengatakan telah menembakkan roket ke kota pantai Ashdod di Israel, dan polisi Israel mengatakan tiga orang terluka.

Setidaknya tiga warga Palestina juga tewas oleh serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Kota Gaza pada Senin (17/5/2021), setelah serangan udara Israel.

Kobaran api dan asap membumbung tiggi di atas gedung-gedung, seusai jet tempur Israel membombardir kawasan Jalur Gaza, Palestina pada Senin (17/5/2021) jelang pagi. //Foto: AFP

 

Militer Israel mengatakan pejuang Jalur Gaza telah menembakkan sekitar 60 roket ke kota-kota Israel dalam semalam, turun dari 120 dan 200 dua malam sebelumnya.

Seorang warga Palestina lainnya tewas dalam serangan udara di kota Jabalya, kata petugas medis.

“Anak-anak saya tidak bisa tidur sepanjang malam bahkan setelah gelombang pemboman intensif berhenti,” kata Umm Naeem (50) ibu dari lima anak, saat berbelanja roti di Kota Gaza setelah serangan udara Israel terbaru.

“Apa yang terjadi pada kita terlalu berlebihan, tapi Jerusalem pantas menerima semua pengorbanan,” tambahnya

Israel membom apa yang dikatakan militernya adalah terowongan bawah tanah sepanjang 15 km yang digunakan oleh Hamas.

Setelah pejuang Palestina menembakkan roket dari Jalur Gaza ke kota Beersheba dan Ashkelon di Israel.

Sembilan tempat tinggal milik komandan Hamas berpangkat tinggi di Gaza juga terkena, katanya.

“Kita harus melanjutkan perang sampai ada gencatan senjata jangka panjang, tidak sementara,” kata Osher Bugam, seorang penduduk kota pantai Ashkelon di Israel.

Setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam sebuah Sinagoga di sana.

Israel menghujani rumah pimpinan Hamas di Gaza, Yahya Al-Sinwar pada Minggu (16/5) pagi dengan bom. Akibat serangan itu, 4 orang tewas. Ilustrasi. (REUTERS/AMIR COHEN).

 

Hamas memulai serangan roketnya Senin pekan lalu setelah berminggu-minggu ketegangan atas kasus pengadilan untuk mengusir beberapa keluarga Palestina di Jerusalem Timur.

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Serangan Israel ke Jalur Gaza Sangat Mengerikan, Harus Segera Dihentikan

Juga sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al-Aqsa di kota itu, situs tersuci ketiga Islam.selama bulan suci Ramadhan.

Warga Palestina juga menjadi frustrasi dengan kemunduran aspirasi mereka untuk negara merdeka dan diakhirinya pendudukan Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Kekhawatiran dunia semakin dalam setelah serangan udara Israel di Gaza yang menghancurkan beberapa rumah pada Minggu (16/5/2021).

Menurut pejabat kesehatan Palestina menewaskan 42 orang, termasuk 10 anak-anak, dan serangan roket terus-menerus di kota-kota Israel.

Asap tebal dan api membumbung dari menara Al-Sharouk saat runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza pada 12 Mei 2021. (AFP PHOTO/QUSAY DAWUD)

 

Jenderal Yaron Rosen, mantan komandan divisi udara Israel, tidak memberikan indikasi bahwa serangan akan berhenti dalam apa yang disebutnya sebagai perang atrisi.

“IDF (militer Israel) bisa melakukan ini selamanya,” katanya.

“Dan mereka (Hamas) dapat melanjutkan roket mereka, sayangnya, juga untuk waktu yang sangat lama,” tambahnya.

“Tapi harga yang mereka bayarkan lebih tinggi dan lebih tinggi lagi,” jelasnya kepada wartawan.

Militer Israel mengatakan setidaknya 130 pejuang Palestina telah tewas sejak pertempuran dimulai.

Harbeed telah menjadi komandan Jihad Islam selama 15 tahun dan berada di balik serangan pada hari pertama permusuhan pekan lalu, katanya.

Militer Israel mengatakan Hamas dan faksi bersenjata lainnya telah menembakkan sekitar 3.150 roket dari Jalur Gaza selama sepekan terakhir.

Sistem pertahanan rudal Israel mencegat sebagian besar dari mereka, katanya.

Hamas mengatakan serangannya sebagai pembalasan atas agresi berkelanjutan Israel terhadap warga sipil.

Militer Israel mengatakan korban sipil tidak disengaja dan pesawat tempurnya menyerang sistem terowongan yang digunakan oleh pejuang runtuh, merobohkan rumah-rumah.

Tetapi, Hamas menyebutnya pembunuhan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Hussam Abu Harbeed, komandan bersenjata Jihad Islam di Jalur Gaza Utara tewas oleh serangan jet tempur Israel yang memborbardir Gaza //Foto: AFP)

//delegasi(*)

Komentar ANDA?

  • Bagikan