Ile Bura Darurat Isolasi, Jembatan Hampir Putus, Tebalnya Sisa 30 Cm

Avatar photo
Ini situasi beberapa hari kemarin yang masih bisa dilewati mobil. (Delegasi.Com/BBO)

ILE BURA-DELEGASI.COM–Wilayah Kecamatan Ile Bura darurat, seluruh aktivitasnya, baik perkantoran, pelayanan kesehatan, perekonomian, keagamaan bahkan juga perpolitikan pembangunan lainnya terancam lumpuh dan terisolasi, jika jembatan trans Riangrita-Nurabelen tak segera ditangani dalam satu dua hari ke depan.

Pasalnya, jembatan ini ketebalannya hanya tersisa kurang lebih 30 Cm, akibat diterjang banjir, sejak hujan lebat seharian, Senin, (18/01/2021)

Jembatan Nurabelen-Riangrita, Ile Bura Flotim sisa tebal 30 Cm. Tak bisa dilalui lagi oleh Mobil. (JAK/Delegasi.Com/BBO)

 

Saat ini, seluruh aktivitas transportasi melalui jalur ini Trans Larantuka-Nobo-Lewotobi- Wutun sudah dihentikan.

Termasuk Lewotobi-Nobo-Boru-Maumere.

Hanya, kendaraan roda dua yang bisa lewat, tetapi sangat beresiko, karena sangat tipis, dan rentan rubuh,”jelas Camat Ile Bura, Jack Ara Kian,S.Sos.M.AP saat dihubungi Delegasi.Com, Senin, 18/01/2021, Malam.

Jack Ara juga sampaikan, seluruh warga juga telah dihimbau agar tak melewati jalur itu lagi.

“Ini memang sangat berdampak serius dan menghambat semua aktivitas.

Baik pemerintahan, kesehatan, ekonomi dan aspek lainnya.

Baca juga:

Kejari Flotim Tahan 3 Tersangka Kasus Korupsi Proyek SPAM

Progress Capai 94 persen, Jaga Mutu Dan Fokus Tuntaskan Proyek PKM Lamabunga

Sebab, tak ada akses lainnya terdekat.

Apalagi kedalam kali lebih dari 2 meter, lalu ini kali besar panjang dari gunung. Bentang panjang diatas 10 meter. Sehingga sulit juga membuat jalur alternatif disamping atas,”pungkasnya.

Pihaknya, kata Camat Jack Ara, pun sebelumnya sudah lapor ke Pemkab Flotim, dan Tim juga sudah turun lihat, namun belum ada penanganan hingga jembatan tebalnya tinggal 30 Cm ini.

Ia juga sampaikan, terpaksa aktivitas keluar-masuk mesti dialihkan melalui jalur Riangrita-Lewotobi-Watobuku-Boru yang jaraknya makin panjang.

“Kita berharap bisa ditangani secepatnya. Karena antisipasi hal-hal darurat seperti Pelayanan Puskesmas Ile Bura kepada pasien darurat,”tandasnya lagi.

Ketua Komisi B DPRD Flotim, Rofinus Baga Kabelen, yang dihubungi Delegasi.Com, Selasa, 19/01/2021, Pagi, menyatakan, itu namanya keadaan darurat karena bencana alam.

Sehingga, Pemkab Flotim, dalam hal ini Bupati diminta agar bisa menggunakan Biaya Tak Terduga (BTT) sebesar Rp.6 M yang telah dipangkukan di Pos APBD Flotim 2021, melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) untuk tangani keadaan akibat bencana alam atau sosial di Flotim.

“Nah, Saya kira, Pos BTT Rp.6 M ini, bisa dipakai juga sebagiannya sesuai kebutuhan Jembatan itu.

Dan, harus segera ditangani.

Itu darurat. Sehingga harap segera ditangani. Jangan tunggu sampai Jembatan itu rubuh baru bangun,”ujar Rofinus Kabelen.

Baca juga:

Akses Telkomsel Buruk, ‘Paksa’ Siswa di Ile Bura Buka Tenda Belajar Daring di Tepi Jalan

Julie Sutrisno Anggarkan 400 juta untuk Kelompok Tani Di Sikka

Ia berharap agar Pemkab Flotim segera selamatkan Jembatan itu.

Agar warga jangan jadi korban. Apalagi, jalur jembatan itu hanya satu-satunya akses penghubung terdekat dari dan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), ke RSUD Larantuka, juga Kantor Camat, Antar Desa, Pasar, juga perekonomian lainnya seperti jual-beli ikan oleh para ojek untuk suplai kebutuhan warga di Nurabelen- Riangrita-Lewtobi-Lewouran hingga Riangbura.

Informasi lainnya, sebut Rofin Kabelen, pihaknya mendapat kabar kalau Dinas PUPR dan BPBD Flotim sudah dua kali turun ke lokasi Jembatan itu.

Kadis PUPR Flotim, Dominikus Demon,SH,melalui Kabid Bina Marga PUPR Flotim, Fany Dores,ST juga benarkan, pihaknya sudah turun cek.

Dan, akan dibangun dengan BTT dari BPBD Flotim karena akibat terjangan banjir, masuk kategori bencana alam.

//delegasi(BBO)

Komentar ANDA?