Integrasikan Taman Baca dengan Perpustakaan Desa/Kelurahan di NTT

Avatar photo
Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi NTT, Frederik J. W. Tielman saat bertatap muka dengan panitia Temu Akbar Relawan Komunitas “Buku Bagi NTT” di ruang kerjanya, Jalan Tompello no 1 Kupang, Senin (12/3/2018).//foto: valeri guru

Kupang, Delegasi.com – Taman baca atau rumah baca yang ada di Provinsi NTT diharapkan dapat disinergikan dan diintegrasikan dengan keberadaan perpustakaan yang ada di desa atau kelurahan yang ada di Provinsi NTT.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi NTT, Frederik J. W. Tielman saat bertatap muka dengan panitia Temu Akbar Relawan Komunitas “Buku Bagi NTT” di ruang kerjanya, Jalan Tompello no 1 Kupang, Senin (12/3/2018).

Ikut hadir bersama Kadis Frederik Tielman, Kepala Bidang Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan, Sarah A. Alberthus dan Kepala Bidang Deposit, Pengembangan dan Pengolahan Bahan Pustaka, Krisno Hidayat. Sedangkan Komunitas “Buku Bagi NTT” dipimpin Ketua Panitia, Maria Pankratia, Ketua Pelaksana, Magdalena Bataona dan Koordinator Umum, Wilibrodus Marianus.

 

Menurut Kadis Tielman, sudah saatnya buku-buku yang ada di perpustakaan desa atau kelurahan yang ada di Provinsi NTT dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

 

“Dengan adanya taman baca atau rumah baca yang digagas oleh Komunitas “Buku Bagi NTT”  ini, saya berharap agar buku-buku yang ada di perpustakaan desa/kelurahan yang ada di daerah kita ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” katanya.

Selama ini kata Kadis Tielman, Dinas Perpustakaan Provinsi NTT juga mendapat bantuan dari Coca Cola Foundation melalui kegiatan Perpuseru.

 

“Kami juga mendapat bantuan dari Coca Cola Foundation di dua desa yang ada di Kabupaten TTU, Ende, Sikka, Alor dan Sumba Barat Daya (SBD). Tetapi dalam beberapa bulan ke depan, program ini akan berakhir. Semoga Komunitas “Buku Bagi NTT” juga bisa bersinergi dengan desa-desa yang ada di lima kabupaten ini sehingga gerakan gemar membaca terus kita gelorakan,” jelasnya Tielman.

Bahkan lanjut dia, tahun 2019 yang akan datang Perpustakaan Nasional RI telah merumuskan bidang perpustakaan masuk dalam prioritas nasional yakni percepatan pengurangan kemiskinan melalui gerakan literasi untuk kesesejahteraan.

 

“Ada tiga aspek penting yakni pertama, literasi informasi terapan dan inklusif; kedua, pendampingan masyarakat untuk literasi sosial; dan ketiga, pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusif sosial. Untuk menyukseskan kegiatan ini ada tiga lembaga yang menjadi penanggungjawab yakni Perpustakaan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Kementerian Sosial RI,” kata Kadis Tielman.

 

Gelar Temu Akbar

Komunitas “Buku Bagi NTT” merupakan kelompok relawan yang berkiprah menumbuhkan gerakan literasi di seluruh penjuru NTT dan memiliki kepedulian untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTT. “Kami berencana untuk menggelar temu akbar Relawan “Buku Bagi NTT” yang akan dilaksanakan di Kupang, 13-15 April 2018 yang akan datang,” kata Ketua Panitia, Maria Pankratia Mete Seda

Dia menjelaskan, Komunitas “Buku Bagi NTT” memiliki semangat pelayanan dan bergerak secara swadaya dengan semangat kolektif baik di NTT maupun di kota-kota besar di Indonesia hingga ke Hongkong. “Kami terus berupaya untuk menggaungkan misi gerakan ini untuk menumbuhkan kepedulian semua kalangan terhadap pendidikan di NTT melalui donasi buku dan gerakan membaca,” jelas Maria Pankratia.

“Dalam acara temu akbar ini kami juga akan membahas keberlanjutan komunitas dan gerakan kolektif untuk menumbuhkan budaya literasi di NTT, khususnya untuk merumuskan sistem pengelolaan organisasi sosial yang lebih tepat serta pembahasan kurikulum untuk rumah baca,” ucap Maria.

 

Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi NTT, Frederik J. W. Tielman menyambut baik kegiatan yang digagas Komunitas “Buku Bagi NTT”.

 

“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Dan nanti melalui pihak Perpustakaan Nasional RI kita coba undang Duta Baca, Najwa Shihab untuk hadir dalam kegiatan ini,” kata Kadis Tielman. // delegasi(valeri guru)

 

Editor: Hermen Jawa

Komentar ANDA?