Irak Memulai Pertempuran untuk Merebut Tal Afar dari ISIS

Avatar photo
Krisis
Pasukan Irak mengatur posisi dekat desa Tall al-Tibah, 30 km selatan kota Mosul, 19 Oktober 2016. Pada 17 Oktober, PM Haider al-Abadi mengumumkan dimulainya operasi militer besar-besaran untuk merebut Mosul, kota terbesar Irak sekaligus basis terakhir ISIS di negeri itu. Pada pertengahan Agustus 2017, Irak mulai menyerang Al Tafar untuk merebutnya dari ISIS(AFP PHOTO/AHMAD AL-RUBAYE)

Bagdad, Delegasi.com – Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, Minggu (20/8/2017), mengumumkan dimulainya perang untuk merebut kembali Tal Afar, benteng pertahanan terakhir kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Irak utara setelah kejatuhan Mosul.

Pengumuman itu dilakukan sebulan setlah pasukan Irak merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di negara itu, dari tangan ISIS.

Pertempuran merebut kembali Mosul merupakan pertarungan paling bergensi pasukan Irak dalam mengalahkan ISIS yang kini semakin terdesak dan melemah.

Dalam pidato di televisi, Abadi yang menggunakan seragam militer dan berdiri di depan sebuah bendera Irak dan peta negara itu, mengumumkan “dimulainya operasi pembebasan Tal Afar”, sebagaimana dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

“Saya menengaskan kepada Daesh bahwa tak ada pilihan lain selain ‘menyerah atau mati’,” kata Abadi yang menyebut ISIS dengan nama lain.

“Kami telah menang dalam semua pertempuran kami, dan Daesh selalu kalah,” katanya sambil mengatakan kepada pasukan negaranya bahwa “seluruh dunia bersama kalian”.

Tal Afar,  kota yang dihuni oleh mayoritas warga Syiah, terletak sekitar  70 km di barat dari Mosul, kota di mana pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat mengalahkan ISIS pada Juli lalu setelah pertempuran selama berbulan-bulan.

Sedangkan Tal Afar, kota yang terletak di Provinsi Niniveh itu dan terletak di antara Mosul dan peratasan Suriah, jatuh ke tangan ISIS pada Juni 2014.

Saat diambil alih ISIS tiga tahun silam, Tal Afar berpenduduk sekitar 200.000 orang. Sekarang sulit untuk memverifikasi secara otonom setelah kelompok teror ISIS membunuh musuh-musuhnya.

Menurut pejabat Irak, setidaknya masih ada sekitar 1.000 militan ISIS di Tal Afar dan mereka menggunakan warga sebagai tameng hidup mereka.

Pesawat-pesawat tempur Irak sudah melakukan pemboman ke berbagai posisi ISIS di kota itu selama bebeapa hari terakhir, untuk menyiapkan serangan darat.

Seorang komandan Irak yang pernah berdinas di Tal Afar, bulan lalu mengatakan bahwa sekitar 1.500 hingga 2.000 militan ISIS dan keluarganya sudah mengungsi meninggalkan kota itu.

Jika Tal Afar berhasil direbut kembali, pasukan Irak akan fokus untuk bertempur merebut kembali Hawija di Provinsi Kirkuk, 300 km utara Baghdad, ibu kota Irak.//delegasi(AFP/kmps)

 

Komentar ANDA?