Istri Bugil Bareng Pria Lain di Kamar saat Ditinggal Suami Cari Rumput, ‘Celurit Bicara’

  • Bagikan
Ilustrasi Clurit/Sabit//Foto: ISTIMEWA

DELEGASI.COM – Saat suaminya pergi mencari rumput, seorang istri membawa pria lain ke kamarnya di Desa Kabuaran, Kunir Lumajang. Namun, perbuatan perempuan itu secara tidak sengaja diketahui sang suami yang ternyata pulang lebih cepat.

Kejadian berikutnya nyaris menelan korban jiwa, ketika si suami memergoki istrinya bugil bersama pria lain.

Saat itu, AS baru pulang dari mencari rumput sekitar pukul 09.30. Namun sampai di rumah ia mendengar suara laki-laki dari arah kamarnya.

Ini aneh, karena seharusnya yang ada di rumah itu hanya istrinya.

Ia terkejut setengah mati ketika melihat isi kamarnya ada dua orang. Istrinya yang sedang bugil dan seorang pria, S (42).

“Saya pulang cari rumput kok dengar ada suara orang laki-laki dari dalam kamar, saya dobrak lihat istri saya dalam keadaan telanjang sama orang lain,” kata pria yang tercatat sebagai warga Kedungmoro, Kecamatan Kunir itu, Selasa (13/10/2020).

Tanpa banyak basa-basi, AS yang saat itu masih memegang celurit langsung menyabet kepala S, lelaki yang diduga memiliki hubungan asmara dengan istrinya itu.

“Satu kali saya celurit kena kepalanya,” ucapnya.

Kemudian, setelah mengenai korbannya, tersangka langsung melarikan diri.

Tak lama kemudian, tersangka ditangkap polisi di Balai Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.

Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Masykur mengungkapkan, korban mengalami luka cukup serius di kepala dan tangan karena sabetan senjata tajam itu.

AS kini ditahan polisi dengan tuduhan melanggar Pasal 351 ayat (2) KUH Pidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka berat dengan penjara paling lama 5 tahun.

“Jadi ini sifatnya spontan tidak terencana, situasi saat itu pelaku emosi sesaat sehingga penganiayaan ini terjadi dan korban masih hidup,” pungkasnya.

Kawasan lokalisasi

Desa Kabuaran Kecamatan Kunir Lumajang itu dikenal sebagai kawasan pelacuran.

Kawasan itu pernah ditutup pemerintah setempat, tetapi tidak betul betul mati.

Reporter Surya (grup TribunJabar.id) menyempatkan diri menelusuri kawasan yang dikenal dengan bisnis esek-eseknya itu.

Dari situ dapat terlihat suasana khas lokasi pelacuran masih terasa.

Saat menelusuri jalanan desa itu, reporter Surya kerap mendapat sapaan dan ajakan untuk mampir dari perempuan-perempuan berdandan seronok di situ.

Rata-rata perempuan ini mengenakan pakaian minim duduk berjajar saling melempar senyum kepada semua orang yang lewat.

“Dua tahun lalu pernah diobrak waktu Bupati Lumajang baru menjabat,” kata LS, Selasa (13/10/2020).

Saat disinggung mengenai kejadian pembacokan, LS mengaku tidak tahu menahu.

“Tidak ada saksi lain, selain istri AS,” kata LS.

Ia mengatakan, antarwarga Desa Kabuaran tidak mau saling mengurusi.

“Hubungan antarwarga di sini terbilang cuek, tidak mau ikut campur urusan orang lain,” katanya.

Selain warga tidak mau ikut campur urusan tetangga, jarak antara rumah di Desa Kabuaran juga terbilang jauh.

Satu rumah dengan lainnya dipisahkan oleh lahan kosong yang cukup lebar.

“Saya tadi pas kulakan di pasar. Sampai di sini, kok tiba-tiba jalan sepi. Terus ada polisi dan Pak RT. Saya tanya Pak RT juga gak tahu,” ucapnya.

Saat ditanya mengenai dugaan istri AS menjalin cinta terlarang dengan S, ia kembali mengelengkan kepala.

“Itu kan ngontrak di rumah anak saya, sekitar 2 tahun lalu. Kalau pasangan ini nikah resmi dan mereka pendatang,” ungkapnya.

//delegasi(Tribun)

 

Komentar ANDA?

  • Bagikan