GAZA, DELEGASI.COM – Pertempuran berikutnya atas Yerusalem akan menjadi “perang regional”. Peringatan tegas itu diungkapkan tokoh senior biro politik Gerakan Jihad Islam Khaled Al-Batsh.
“Cukup mendengar lima pemimpin terkemuka di kawasan itu menyatakan kesiapan mereka untuk membela Yerusalem,” tegas Khaled Al-Batsh kepada wartawan.
Dia menggambarkan, “Pasukan itu mampu mengobarkan perang dan memimpin pertempuran regional untuk Yerusalem.”
Bulan lalu Israel membom Jalur Gaza, menewaskan hampir 300 warga Palestina, setelah faksi-faksi perlawanan menyatakan dukungan bagi warga Palestina di Yerusalem Timur yang terancam dipindahkan secara paksa untuk memberi jalan bagi pemukim ilegal Yahudi.
Israel juga telah melancarkan serangan udara selama dua hari berturut-turut ke Jalur Gaza yang melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Selain itu, muncul ketegangan baru di kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem antara warga Palestina dan aparat Israel.
Polisi Israel pada Jumat (18/6) menangkap 10 warga Palestina saat bentrokan kembali pecah di kompleks masjid Al Aqsa Yerusalem.
“Sembilan orang terluka ketika pengunjuk rasa melemparkan batu dan polisi Israel menembakkan peluru karet,” ungkap polisi dan petugas medis.
Seorang reporter AFP mengatakan sekitar 1.000 orang berkumpul di kompleks Masjid Al Aqsa setelah salat Jumat dengan meneriakkan “Allahu Akbar” dan beberapa orang mengibarkan bendera Palestina.
“Beberapa demonstran melemparkan batu ke arah polisi, yang menggerebek lokasi tersebut,” papar seorang wartawan AFP.
“Belasan pemuda mulai melemparkan batu ke arah polisi,” ungkap pernyataan polisi Israel, menambahkan “10 tersangka ditangkap.”
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sembilan orang terluka, termasuk tiga orang dirawat di rumah sakit dalam konfrontasi tersebut. “Luka-luka akibat pemukulan, peluru karet dan bom bunyi,” papar petugas medis.
Bentrok itu terjadi setelah warga Palestina memprotes kaum nasionalis Yahudi yang berbaris melalui Yerusalem timur yang dicaplok Israel pada Selasa.
Kelompok Yahudi itu meneriakkan penghinaan terhadap Islam dan meneriakkan “Matilah orang Arab.”
//delegasi(AFP)