Kala Warga Bantu Singkirkan Kawat Berduri Demo Omnibus Law

Avatar photo
Aparat kepolisian memasang pagar kawat berduri di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Sabtu (29/6/2019). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

bMassa aksi menolak omnibus law UU Cipta Kerja sempat terhalang kawat berduri ketika melintas di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat. Namun sejumlah warga setempat membantu mereka dengan menyingkirkan kawat berduri yang dipasang aparat.

Massa demonstran itu berangkat dari kampus Universitas Indonesia, Salemba. Mereka berjalan kaki atau long march menuju Jalan Medan Merdeka, melewati Jalan Kwitang Raya.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sepanjang jalan yang dilintasi para pedemo, tampak kawat berduri dipasang di sejumlah gang permukiman warga. Sedikitnya 4-5 gang dipasangi kawat berduri.

Akun Twitter @BEMUI_Official juga mengabarkan dukungan warga untuk massa aksi. Saat para pedemo terhalang kawat berduri di Jalan Kwitang sekitar pukul 14.00 WIB, warga setempat membantu menyingkirkannya.

“Warga setempat membantu menyingkirkan blokade kawat berduri yang dipasang kepolisian agar massa dapat mudah mendapatkan akses jalan saat evakuasi,” cuit BEM UI.

“Terima kasih. Hidup buruh! Hidup nelayan! Hidup petani! Warga Kwitang selalu mendukung!” seru orator melalui pengeras suara kepada warga.

Mahasiswa UI bersama massa aksi dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan kalangan buruh sejak Selasa siang berbondong ke area Istana Negara Jakarta untuk menuntut penolakan UU Cipta Kerja.

Aliansi BEM SI mencatat sekitar 5.000 mahasiswa turut turun ke jalan. Menurut pantauan CNNIndonesia.com, area patung kuda sudah diramaikan massa aksi dengan ragam atribut dan poster menyinggung pemerintah dan DPR.

Demonstrasi hari ini merupakan aksi lanjutan dari kegiatan pada 8 Oktober lalu. Aksi tersebut berujung rusuh. Polisi menangkap ribuan orang sebelum dan setelah demonstrasi digelar.

//delegasi(CNN)

Komentar ANDA?