DELEGASI.COM, JAKARTA – Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (KOMPAK Indonesia) mengapresiasi kinerja Kapolda NTT Irjen Pol.Jhoni Asadoma, dan jajarannya yang menetapkan Weli Lomi Ga, sebagai tersangka mafia Migas di NTT.
Diketahui, Polda NTT menetapkan Weli Lomi Ga yang terkesan kebal hukum sebagai tersangka kasus Niaga Minyak, dengan Barang Bukti 1 (satu) Tongkang KM.Veri Mas Anugerah dan 5 ton BBM.
Sukses besar Polda NTT ini berpotensi memutuskan secara total jaringan mafia Migas yang selama ini bermain dalam pusaran minyak subsidi di Kabupaten Sabu Raijua dan Wilayah lainnya di NTT, sekaligus menjadi warning keras bagi siapapun agar berhenti bermain.
Juga bagi oknum Aparat Penegak Hukum (APH) yang kerap ikut menjadi beking jaringan mafia Migas di NTT.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goa kepada Media, Rabu,16/11/2022, Siang dalam rilis pernyataan Pers KOMPAK Indonesia.
Gabriel Goa juga berharap, pasca penetapan tersangka Weli Lomi Ga, Krimsus Polda NTT segera memproses hukum oknum EA yang jelas-jelas disebut oleh tersangka MT, terkait kasus minyak subsidi ilegal yang ditangani Polresta Kupang Kota.
Disebutkan, oknum EA juga diduga bermain dalam pusaran minyak bersubsidi di Kabupaten Sabu Raijua, yang melibatkan Toko Piet Kupang, Antoni Niti Susanto sebagai tersangka tunggal.
Padahal, dalam fakta, yang melakukan penimbunan minyak di Kabupaten Sabu Raijua,
yang ditangkap oleh Krimsus Polda NTT, sebenarnya ada tiga pelaku, yaitu: JT, ZA, dan MA,”ujarnya.
Terkait hal ini KOMPAK Indonesia nyatakan: untuk tegaknya keadilan dan menghindari adanya diskriminasi hukum, maka selain mendukung total langkah pencegahan dan pemberantasan oleh Kapolda NTT beserta jajarannya dan Polres-Polres Se NTT, namun oknum-oknum Aparat Penegak Hukum yang diduga kuat menjadi beking jaringan mafia Migas di NTT harus ditindak tegas secara hukum.
“Para tersangka pun harus segera diproses hukum, guna memberikan kepastian hukum dan memenuhi rasa keadilan masyarakat NTT.
Ini penting untuk menjaga citra dan martabat Polri sebagai pengayom serta garda terdepan dalam penegakan hukum, yang menajam ke atas dan ke bawah, menuju NTT bersih bebas korupsi,”tutup Gabriel Goa, memberi motivasi.
delegasi.(WAR)