Alumni Undana tahun 2012 angkatan 2006, FKIP-PLS, Yuven Tukung mengatakan hal ini kepada wartawan, Rabu (21/2/2018).
Dirilis pos kupang.com, sebagai wakil rakyat yang duduk di bangku DPRD kota Kupang, Yuven mempertanyakan apakah persoalan ini sudah terpecahkan/terselesaikan atau belum?
“Memang anehlah, Undanayang adalah kampus besar dan satu-satunya kampus negeri di NTT mengalami kondisi seperti ini. Saya berkeyakinan akan ada ribuan alumni yang akan menjadi korban sebab belum tentu semuanya tahu tentang persoalan yang sedang terjadi,” kata Anggota Komisi IV ini.
Apalagi, lanjutnya, tidak semua di wilayah NTT sudah terakses informasi seperti di kota kupang. Kabupaten Kupang yang tetangga dari kota Kupang saja belum tentu mengetahui persoalan ini.
“Belum terhitung alumni Undana yang ke luar dari NTT. Apakah itu berkaitan dengan dunia kerja atau melanjutkan studinya. Ini semua harus dipertimbangkan. Kasihan saja dengan teman-teman alumni. Apa Undana dalam hal ini sudah memberikan informasi yang masif di berbagai media komunikasi/termasuk media cetak dan radio atau belum?,” tanyanya.
Lantas, tegasnya ultimatum harus hari ini batas terakhir! “Emangnya alumni setiap hari ke kampus seperti layaknya mahasiswa aktif? lantas tempel pengumuman di kampus dan berhenti di situ? Ini kan keteledoran Undana dan mestinya bertanggungjawab. Jangan sampe masih ada almuni yang tercecer dalam persoalan ini (nasib masa depannya tidak jelas akibat tidak terdata pada pangkalan data dikti). Kewajiban alumni sudah selesai, (bayar regis dan kuliah),” katanya.
Urusan administrasi adalah murni tanggungjawab kampus. Dalam kasus ini, harusnya pihak alumni hanya menyuplai datannya saja dan yang bertanggungjawab input yaitu pihak kampus. Bukan membebani alumni itu sendiri.
Apalagi sekarang zamanya sudah mudah dengan sistem IT, harusnya Undana dapat menyelesaikan persoalan ini.//delegasi (pos kupang.com)