KUPANG, DELEGASI.COM– Beberapa lembaga survey telah merilis hasil surveynya dan menempatkan Partai Demokrat berada pada level atas bersama PDIP dan Gerindra, serta menggeser partai besar seperti Golkar, PKB maupn PKS yang justru berada di bawah Demokrat.
Posisi Partai Demokrat berdasarkan hasil survey tersebut menjadi fenomena manarik, karena di tengah dinamika internal Partai Demokrat seperti adanya dualisme kepengurusan baru-baru ini, banyak kader yang eksodus ke partai lain, adanya gugatan kepengurusan hasil Musda di daerah dan seterusnya, yang menyebabkan konsolidasi menjadi stagnan, namun pada saat yang bersamaan Demokrat tidak ditinggalkan tetapi menjadi pilihan publik.
Hal ini diungkapkan Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang, saat diwawancarai wartawan, Rabu (29/06/2022) pagi lewat telepon.
Kenyataan ini menurut Ahmad Atang, pertama, style leadership atau kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono (AHY) yang tenang dan santun menjadi garansi bagi langkah politik Demokrat ke depan.
“Kedua, di level elit, Partai Demokrat di pandang sebelah mata bahkan selama dua periode menjadi oposan, Demokrat bermain sendiri tanpa teman,” ucap dia.
Ketiga, sambungnya, ada kerinduan publik akan munculnya kembali nuansa SBY yang pernah memimpin Indonesia dua periode pada diri AHY.
“Keempat, langkah politik Demokrat menyongsong Pileg dan Pilpres 2024 sangat elegan, tidak obral koalisi dan lebih memperkuat komunikasi politik untuk membangun relasi daripada lobi dan negosiasi politik,” tandasnya.
Model politik Demokrat tersebut, kata dia, setidaknya memberikan nuansa baru dalam membangun budaya politik yang lebih humanistik.
“Situasi ini telah ditangkap oleh publik, dan itu ada pada Partai Demokrat sehingga secara nyata telah menaikan posisi Demokrat pada level atas,” pungkasnya. (Bakomstra Demokrat NTT)