DELEGASI.COM, KUPANG – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur Leonardus Lelo bersama belasan kader Demokrat NTT melakukan kunjungan dan merajut silaturahmi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT, di Fontein, Kota Kupang, Rabu, (16/2/2022). Kunjungan Leo Lelo ini diterima Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT Drs. H. Muhammad S. Wongso.
Muhammad S Wongso saat membuka pembicaraan di hadapan Leo Lelo yang didampingi Mantan Ketua DPD Demokrat NTT Jhony Kaunang dan sejumlah Calon Pengurus Demokrat NTT menyampaikan bahwa, ia sangat prihatin dengan situasi yang saat ini sedang dihadapi Partai Demokrat NTT.
Saat itu juga Muhammad S Wongso sangat memuji sikap tenang Leo Lelo dalam menghadapi dinamika internal.
Menurut Haji Muhammad, demikian ia biasa disapa, sikap tenang yang ditunjukkan Leo Lelo di tengah dinamika yang terjadi adalah sikap yang pantas dan sepatutnya ditunjukkan oleh seorang pemimpin partai politik.
“Tidak malah terbawa arus dan turut membalas dengan tindakan serupa. Segala perkara yang tengah terjadi mesti selalu dihadapi dengan sikap bijak. Mesti selalu membawa masalah-masalah dalam doa. Sebagai Ketua MUI saya titip kepada Pak Leo selesaikan segala sesuatu dengan hati nurani. Artinya tidak ada lawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan. Kepentingan Pak Leo dan kepentingan kita terutama kami tokoh umat adalah mari kita bersatu membangun daerah ini dalam kebersamaan,” katanya.
Haji Muhammad juga mengingatkan Partai Demokrat NTT agar menyiapkan kader-kader militan yang selalu menyuarakan kepentingan masyarakat.
“Menyiapkan kader bangsa menyiapkan kader daerah dan jangan lupa menyiapkan kader umat sehingga tidak salah kalau Pak Leo bersama pengurus mendatangi tokoh-tokoh agama,” ucap Haji Muhammad.
Saat diberikan kesempatan berbicara, Leo Lelo menyampaikan terima kasih kepada Ketua MUI NTT yang berkenan menerima silaturahmi Pengurus Demokrat NTT.
Ia mengatakan, silaturahmi itu dilakukan sebagai wujud ideologi Partai Demokrat yakni Nasionalis-Religius.
“Demokrat adalah partai yang tidak memandang golongan, kelompok, agama atau ras tertentu. Partai Demokrat sebagai partai Nasionalis-Religius memandang perlu untuk selalu membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh agama.
Bersama tokoh agama menggali gagasan sehingga Partai Demokrat NTT dapat merumuskan kebijakan-kebijakan yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Leo Leo.
Tak lupa anggota DPRD NTT itu juga mengajak tokoh MUI NTT untuk bergabung bersama Partai Demokrat.
“Kami Partai Demokrat tentu sangat senang jikalau ada tokoh MUI NTT yang ingin bergabung bersama kami di Partai Demokrat NTT. Kami siap membuka pintu kapan saja tokoh-tokoh MUI NTT ingin bergabung bersama kami,” ajak Leo.
Di hadapan sejumlah pengurus MUI NTT yang mendampingi Muhammad S. Wongso, di antaranya, Anwar Pua Geno, H. Husen Anwar, H. Mandar Langi Pua Upa, H. Jamal Ahmad, Farhan Suhada, Gulam Mansyur Ibrahim dan pengurus harian lainnya, Leo Lelo menyampaikan juga bahwa, sudah menjadi sebuah keharusan bagi kader Demokrat untuk mengunjungi dan meminta masukan serta saran dari para tokoh agama.
Menurut Leo, masukan dan saran dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan berbagai stakeholders terkait, seperti MUI sangat penting untuk mewujudkan pembangunan bagi bangsa Indonesia.
Dirinya berinisiatif dengan Calon Pengurus DPD Demokrat NTT terbuka dan bersilaturahmi dengan semua pihak termasuk pengurus MUI karena partai akan kuat dan memiliki kapasitas dan integritas yang bisa menyelesaikan persoalan pembangunan bangsa bila mendengar masukan dari berbagai stakeholder masyarakat di Indonesia termasuk MUI NTT.
“Pikiran dan masukan serta gagasan dari berbagai stakeholders sangat penting agar partai Demokrat NTT melangkah lebih maju sesuai kebenaran, keadilan, dan demokrasi demi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat. Kami harus dengar pikiran dan sumbangsih pikiran dari berbagai elemen masyarakat demi tercapainya pembangunan di Indonesia khususnya NTT,” tegas Leo.
Pria kelahiran Tana Ai, Kabupaten Sikka ini juga mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, dan stakeholder terkait untuk bersinergi dalam membangun Indonesia khususnya Provinsi NTT
Sedangkan Mantan Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Anwar Pua Geno menuturkan, Demokrat adalah Partai Nasionalis dan Religius sehingga mengunjungi MUI NTT itu adalah sesuatu yang hal yang luar biasa.
Anwar menilai Demokrat adalah partai besar di NTT yang memberikan kadernya dalam membangun NTT.
“Jangan lupa, DPD Demokrat harus melakukan kunjungan silahturahmi di Uskup Agung Kupang, Sinode GMIT, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Kalau Demokrat itu partai Nasionalis dan religius maka harus ditunjukkan dengan merekrut anggota yang beragama muslim dan caleg yang diakomodir harus muslim. Mungkin lihat Dapil yang potensial punya umat muslim sehingga bisa diakomodir,” tandas Anwar.
Menanggapi hal itu, Leo Leo mengatakan, Demokrat NTT terbuka untuk siapa saja yang ingin menjadi anggota maupun kader Demokrat.
“Proses penyusunan struktur kepengurusan DPD Demokrat Periode 2021-2025 sudah selesai, calon pengurus yang berasal dari kalangan Muslim itu 6 persen. Kami akomodir seluruh keterwakilan baik itu dari kalangan anak muda, tokoh masyarakat, maupun tokoh agama. Khusus untuk keterwakilan muslim itu ada 6 persen, sehingga kami terbuka untuk siapapun,” ucap dia.
Leo Lelo menambahkan, Partai Demokrat adalah partai pluralisme dan pro terhadap masyarakat kecil.
“Saya datang meminta doa dan dukungan MUI agar Demokrat terus berdiri tegak demi membela kepentingan masyarakat NTT,” sambungnya.
Kemudian saat menutup perjumpaan sore itu yang penuh persaudaraan, Ketua MUI NTT Muhammad S. Wongso meminta DPD Demokrat NTT di bawah kepemimpinan Leo Lelo untuk merekrut anggota dan kader partai dari kalangan Muslim.
“Partai Demokrat tidak hanya menyiapkan kader bangsa, tetapi harus menyiapkan kader umat. Partai Demokrat NTT harus melayani dengan hati. Jangan ada monopoli mayoritas, karena demokrasi itu mahal. Selesaikan segala sesuatu dengan hati nurani. Tidak ada lawan yang abadi yang ada hanya kepentingan.
Hanya dengan doa maka kita bisa selesaikan setiap problem yang terjadi dialami manusia. Kita semua terlahir dari rahim Flobamora sehingga perekrutan kader juga harus mengakomodir kader Muslim,” pintanya.
“Saya berharap Pak Leo dalam memimpin Demokrat NTT bijak dan santun. Jika ada dinamika hadapi dengan penuh ketenangan. Ibaratnya menarik benang kusut yang tercampur dengan tepung, tarik benangnya jangan sampai putus dan tepungnya juga tidak berhamburan,” tutup Muhammad Wongso.
//delegasi (tim)