LEWOLEBA, DELEGASI.COM – Ketua Dewan Pimpinan Cabang(DPC) Partai Demokrat Lembata, Sebastian Edo menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) NTT, Jainudin Leonak bahwa partainya (PPP) akan keluar dari Fraksi Gabungan Demokrat Solidaritas Pembangunan DPRD NTT.
Menurut Sebastian Edo, keputusan itu adalah hak PPP, Partai Demokrat menghargai keputusan itu dan tidak bisa membatasi.
“Namun yang saya pahami jika pembentukan fraksi gabungan itu kepentingan partai, tentu pertimbangan partai pula yang dipakai. Dan tentu setiap partai punya mekanismenya masing. Komitmen Partai Demokrat masih sama dan tidak berubah yakni Fraksi Gabungan menjadi alat perjuangan bersama, baik Partai Demokrat sendiri maupun PSI dan PPP di lembaga DPRD NTT,” kata Bastian, demikian Sebastian Edo biasa dipanggil yang dihubungi DELEGASI.COM melalui WA, Sabtu(15/1).
Menurutnya, jika PPP keluar dari fraksi gabungan hanya karena pergantian ketua DPD PD NTT (urusan internal PD), mestinya dasar pembentukan fraksi gabungan karena kesamaan kepentingan antar partai, bukan kepentingan pribadi para ketua partai semata.
“Bukankah selama ini Pak Leo menjadi anggota fraksi gabungan itu ? Kan beliau anggota DPRD juga, artinya selama ini ada kerja sama yang baik. Yang pasti kedepan kerjasama di fraksi pasti lebih bagus karena pak Leo juga pimpinan partai. Tetapi pada akhirnya apapun keputusan PPP kita menghormati karena itu hak PPP,” tandas Bastian.
Sebelumnya sejumlah media online di NTT memberitakan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dikabarkan keluar dari Fraksi Gabungan DPRD Provinsi NTT. Alasanya Ketua DPD Partai demokrat NTT sudah tidak dijabat oleh Jefri Riwu Kore yang saat ini Wali Kota Kupang.
BACA JUGA:
Bapenda NTT Serahkan Piagan Penghargaan Kepada yang Sadar PKB di Malaka
Rektor Max Sanam: MoU dengan KIP NTT, Simbol Keterbukaan Informasi Publik dari Undana
Meski demikian, Ketua Fraksi Gabungan DPRD Provinsi NTT, Marlina Un, mengaku belum menerima surat resmi pengunduran PPP dari fraksinya.
“Saya cukup kaget dengan pengunduran diri dari PPP. Saya baru baca di media tapi belum ada surat resmi kepada kami, tadi malam. Saya coba konfirmasi ke ketua DPW PPP sampai hari ini belum ada respons. Saya hanya ingin memastikan berita ini benar atau tidak,” kata politisi Partai Demokrat itu di Kantor DPRD NTT, Selasa (11/01/2022), dilansir VoxNtt.com.
Marlina menegaskan, sesuai Tata Tertib (Tatib) DPRD Provinsi NTT, keluarnya PPP dari Fraksi Gabungan Demokrasi Solidaritas Pembangunan tidak mengganggu keberadaan fraksi.
“Kalaupun ada yang keluar di fraksi tentu ada surat pengunduran diri. Sedangkan untuk fraksi kami tetap satu fraksi. Pasal 118 itu aturannya minimal itu 5 DPR makanya sekalipun mengundurkan diri masih tetap sah satu fraksi,” tegasnya.
Ia pun menghargai keputusan PPP untuk tidak bergabung dengan Fraksi Gabungan Demokrasi Solidaritas Pembangunan.
“Untuk ke depan kita akan adakan rapat fraksi, tapi tetap kami masih menunggu surat dari PPP secara resmi. Mudah-mudahan ada konfirmasi hari ini,” sambungnya.
BACA JUGA:
Marlina menegaskan sejauh ini tidak ada konflik internal di fraksinya dan masih aman-aman saja.
Sebagai informasi pada Senin (10/01/2022), Ketua DPW PPP NTT Jainudin Leonak mengaku, pihaknya mengundurkan diri dari Fraksi Gabungan di DPRD Provinsi NTT.
Dikutip dari berbagai media lokal, pengunduran diri tersebut karena permintaan Jefri Riwu Kore beberapa waktu lalu saat dia menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat Provinsi NTT.
//delegasi(Gerwis)