Delegasi.com – Warga Kampung Bettuna, Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang merasa kecewa karena pertemuan kaum ibu gereja dicederai untuk kepentingan politik dengan adanya dugaan money politik dengan adanya distribusi uang Rp1,5 juta dari calon gubernur NTT, Melki Laka Lena melalui Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kupang, Daniel Taimenas.
“Kami sangat kecewa sekali karena semula diundang oleh ibu Lely untuk pertemuan kaum ibu untuk membahas perlombaan paduan suara yang akan dilaksanakan pada 27 Oktober 2024, beberapa saat kemudian datang bapak Daniel Taimenas, Ketua Golkar Kabupaten Kupang,” kata Vonny Kause kepada wartawan, Senin.
Ia mengatakan pertemuan yang berlangsung pada Kamis (10/10) itu seharusnya tidak ada pertemuan dengan politisi partai Golkar tetapi khusus untuk membahas kegiatan lomba paduan suara gereja.
Vonny Kause mengaku kecewa dan takut karena rumahnya menjadi lokasi tempat penyerahan uang yang diduga dari Cagub Melki Laka Lena yang dititipkan melalui Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kupang Daniel Taimenas seperti dalam video yang viral di sosial media.
Ia mengatakan setelah melihat video yang viral itu mereka menjadi takut karena ternyata pertemuan yang semula untuk pertemuan kaum ibu menjadi berbeda dengan hadirnya Daniel Taimenas yang menyerahkan uang titipan dari Melki Laka Lena.
Dia mengatakan proses penyerahan uang kepada ibu Lely dirinya tidak melihat secara langsung karena sibuk menyiapkan minuman untuk kaum ibu.
“Saya baru tau ada penyerahan uang dari bapak Daniel Taimenas setelah disampikan ibu Lely bahwa ada penyerahan uang Rp1,5 juta dan akan membentuk UMKM tenun,” kata Vonny Kause.
Tokoh jemaat Gereja Batuna, Kornelis Nenohara yang mendengar persoalan ini menegaskan bahwa dirinya ada pihak yang menggunakan urusan lembaga keagamaan untuk kepentingan politik.
” Ini kan seperti kita ketahui bahwa tidak boleh lakukan hal-hal seperti ini apalagi pada masa kampanye dan nanti masyarakat atau jemaat kita bisa diproses macam-macam,” tegasnya.
Dia berharap kasus ini harus diproses agar memastikan ke masyarakat dan jemaat bahwa hal-hal seperti ini masuk dalam hal penipuan, karena mengundang agenda gereja tetapi dalam pertemuan tidak membahas agenda yang sesungguhnya.
“Ini membuat jemaat kita resah dan bisa berakibat buruk bagi jemaat kita di sini,” ketusnya.
Sementara Obed Siki, warga yang ikut dalam pertemuan tersebut berharap agar masalah ini harus diselesaikan sesuai aturan yang berlaku, karena warga tidak tahu apa-apa tetapi ikut terseret.
“Kami datang itu untuk rapat persiapan lomba panduan suara gereja, tapi pelaksanaanya malah lain, ada penyerahan uang dari pak Daniel Taimenas yang katanya titipan dari Melki Laka Lena, kami tidak kenal Melki yang mana,” ungkapnya.
Ketua Panwascam Amarasi Barat Fonel Teuf mengatakan pihaknya akan memproses kasus tersebut apabila ada laporan. Apabila pihaknya sudah mendapat laporan, maka akan diteruskan ke Bawaslu selanjutnya menunggu perintah lanjutan untuk mengumpulkan data.
“Kami sifatnya menunggu laporan,” tandas Fonel Teuf.
Sementara Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kupang Daniel Taimenas hingga berita ini dipublis belum memberikan tanggapanya atas konfirmasi yang dilakukan melalui whatsapp milik politisi partai Golkar itu. Meski demikian, dalam pemberitaan sebuah media online menyebutkan bahwa Daniel Taimenas membenarkan pemberian uang tersebut, namun berasal dari kantong pribadi.