GAZA, DELEGSI.COM – Sejumlah petinggi Hamas, termasuk komandan militer mereka di Jalur Gaza, tewas akibat serangan udara Israel pada Rabu (12/5).
Selain itu, badan keamanan internal Israel, Shin Bet, juga melaporkan bahwa serangan udara negara mereka menewaskan empat petinggi Hamas lainnya, termasuk Jumaa Tahle.
Tahle merupakan kepala komando siber Hamas yang juga bertanggung jawab atas peningkatan akurasi tembakan roket.
Selain itu, kepala riset Hamas, Jamal Zibde, dan kepala teknik produksi mereka, Hazem Hatib, juga tewas akibat serangan udara Israel.
Sementara itu, tentara Israel juga melaporkan bahwa seorang personel mereka, Omer Tabib, tewas akibat tembakan rudal anti-tank yang ditembakkan dari Jalur Gaza pada Rabu.
Hamas memang terus menembakkan roket ke arah Israel. Sejak Senin lalu, Hamas dan sejumlah kelompok lainnya di Jalur Gaza dilaporkan sudah menembakkan 1.000 roket ke beberapa titik di Israel.
Mereka mengklaim roket-roket itu merupakan bagian dari upaya balas dendam atas serangan udara Israel yang menghancurkan sejumlah bangunan di Jalur Gaza.
Suasana di kawasan tersebut sudah tegang sejak awal Ramadan karena Israel dilaporkan menutup akses Masjid Al-Aqsa.
Ketegangan kian tinggi pada Jumat pekan lalu karena kemungkinan pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di tanah yang diklaim oleh pemukim Israel.
Situasi main panas awal pekan ini, ketika warga Israel ingin memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memperingati pencaplokan wilayah Yerusalem dalam Perang Enam Hari pada 1967 silam. Pencaplokan itu tidak diakui oleh komunitas internasional.
Ratusan warga Palestina lantas menyambangi Masjid Al-Aqsa dan dilaporkan melempari batu ke arah petugas keamanan. Bentrokan antara warga Palestina dan aparat Israel pun tak terbendung.
Sejak saat itu, Israel dan Palestina saling serang. Faksi Palestina, Hamas, melontarkan ratusan roket, sementara Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza.
//delegasi(cnn)