Ekbis  

Komisi III Apresiasi Kinerja PT Jamkrida NTT

Avatar photo
Anggota DPRD NTT, Reni Marlina Un//foto: Istimewah

Kupang, Delegasi.Com – Komisi III Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD NTT memberi apresiasi kepada PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) NTT atas capaian dan kinerja dalam tahun 2018.

 

Berdasarkan deviden 2017, kontribusi PT Jamkrida terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dalam tahun 2018, sebesar Rp 1,071 miliar dengan jumlah nasabah terjamin sebanyak 20.531 kreditur.

Hal ini terungkap dalam laporan hasil pembahasan komisi III bersama mitra kerja pemerintah terhadap RAPBD-P tahun 2018,  dalam Rapat Paripurna DPRD NTT,abu(26/9/2018).

 

Laporan tersebut disampaikan juru bicara komisi III DPRD NTT, Reny Marlina Un, pada rapat paripurna keenam masa persidangan ketiga, di DPRD NTT, Rabu (26/9/2018).

 

Rapat paripurna keenam itu, dipimpin Wakil Ketua DPRD NTT, Gabriel Abdi Kusuma Beri Bina. Dari pihak pemerintah provinsi (pemprov), hadir Sekretaris Daerah (Sekda), Benediktus Polo Maing, pimpinan perangkat daerah dan pimpinan BUMD lingkup pemprov NTT.

Laporan hasil pembahasan yang ditandatangani ketua komisi III, Hugo Rehi Kalembu dan Sekretaris, Timoteus Terang, menilai PT Jamkrida NTT telah menciptakan performance dan meningkatkan nilai penjaminan yang cukup signifikan. Sehingga komisi III merekomendasikan agar pemprov NTT mempertimbangkan dan mengkaji kemungkinan penyertaan modal dalam bentuk tanah dan bangunan sesuai permohonan Dirut PT Jamkrida NTT, Frangky Amalo.

 

Sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) lingkup pemprov NTT, PT Jamkrida yang bergerak dalam usaha penjaminan kredit, memiliki prospek kedepan dalam pengembangan usaha mikro, baik perorangan maupun kelompok.

 

Dirut PT Jamkrida, Frangky Amalo, optimis kendati baru empat tahun sejak 2014 lembaga ini resmi menyediakan jasa penjaminan kredit. Jika dilaksanakan dengan serius maka akan berkembang maju.

 

“Saat ini jangkauan usaha penjaminan kredit pada lembaga keuangan perbankan mencapai 90 persen. Jangkauan akan diperluas ke kabupaten meliputi kredit produktif dan kredit konsumtif,” katanya.

Terkait penyertaan modal, ungkap Amalo, awalnya didukung dengan penyertaan modal dari pemprov NTT sebesar Rp 25 miliar (2014). Dukungan penyertaan modal bertambah Rp 50 miliar (2016).

 

Saat ini asset yang dimiliki PT Jamkrida NTT sebesar Rp 75 miliar 250 juta. //delegasi (ger)

 

Editor : Hermen Jawa

 

Komentar ANDA?