KUPANG, DELEGASI.COM – Komisi V DPRD NTT mendesak pemerintah untuk segera melantik 22 kepala sekolah (kepsek) SMA dan sederajad di NTT yang hingga saat ini masih dijabat oleh Pelaksana tugas (Plt). Desakan Komisi V DPRD NTT itu mengingat karena hingga saat ini pemprov belum juga keluarkan SK Kepala sekolah definitif. Padahal ujin seleksi kepala sekolah telah berlangsung setahun yang lalu.
“Kami mendesak pemprov agar segera melantik 22 kepsek SMA definitif yang hingga saat ini masih di pegang oleh Plt. Sebab wewenang Plt itu terbatas, tak cukup berperan untuk menyelesaikan masalah, termasuk penandatanganan ijasah,”ungkap Sekretrais Komisi V DPRD NTT, Yohanes Rumat kepada wartawan di Kupang, Jumat(18/6/2021)
Desakan itu menurut Rumat sangat penting mengingat proses seleksi kepala sekolah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT telah berlangsung lama, yaitu setahun yang lalu. Sehingga tidak ada alasan pemprov mengulur ulur waktu keluarkan SK pengangkatan kepala sekolah definitif.
“Saat ini ada 22 sekolah yang kepala sekolahnya masih Plt. Padahal hampir satu tahun lalu proses seleksi kepala sekolah sudah dilakukan.Mekanismenya sudah berjalan sesuai aturan, hanya sayangnnya sampe hari ini SK atau pelantikan mereka belum bisa berjalan dengan baik,” tandas Hans Rumat, begitu Yohanes Rumat yang biasa disapa.
Ia juga berharap agar 173 Sekolah atau Kepala sekolah yang ikut tes agar sesegera mungkin untuk mendapat SK definitif agar tugas dan fungsimereka bisa berjalan sesuai aturan mupun juknis.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT telah melaksanakan seleksi Kepala sekolah untukS MA dan sederajat tahun lalu.
Berdasarkan surat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT nomor 424/4230/PK/2020, seleksi telah dibuka sejak surat dikeluarkan pada 10 November 2020 lalu.
Rekapan hasil pendaftaran oleh koordinator wilayah Flores diterima Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT paling lambat 16 November 2020 dan untuk wilayah Timor, Sumba, Alor, Rote dan Sabu pada 20 November 2020.
Jadwal ujian saat itu dimulai sejak 18 November hingga 4 Desember 2020 berdasarkan zonasi. Uji kompetensi tersebut dilaksanakan dalam rangka Restorasi kepemimpinan satuan Pendidikan.
Saat itu Sekretaris Komisi V DPRD NTT, Hans Rumat meminta agar seleksi diprioritaskan kepada sekolah yang kepala sekolahnya akan segera pensiun, masa tugas melebihi ketentuan maksimal dua periode maupun sekolah yang memiliki masalah atau terdapat pengaduan internal maupun masyarakat sekitar sekolah.
Politisi fraksi PKB ini mengatakan, ada banyak laporan masyarakat maupun sekolah khususnya di daerah, bahwa kepala sekolah yang sedang bertugas saat ini kebanyakan merupakan hasil proses seleksi para bupati atau wali kota sebelum ada pengalihan SMA, SMK, SLB ke Provinsi.
“Dengan demikian secara psikologis, para kepala sekolah ini cenderung bertuan ke bupati/wali kota. Beberapa tahun terakhir para kepala sekolah setelah pengalihan ke Provinsi mereka hanya bersifat pengukuhan kembali oleh Gubernur,” ujar wakil rakyat asal Manggarai Timur ini.
Hans berharap Gubernur NTT benar benar melakukan proses seleksi yang transparan dan akuntabel sesuai dengan kemampuan dan yang telah diisyaratkan oleh petunjuk teknis maupun persyaratan lainnya.
“Jauhi penentuan kelulusan atau pengukuhan kembali hanya karena faktor kedekatan atau unsur politik serta kepentingan tertentu. Kalau cara ini masih dipakai atau dipertahankan maka persentase kebodohan atau keterbelakangan dunia pendidikan kita tetap nomor urut ke tiga dari belakang,” katanya mengingatkan.
Ia mengatakan, harapan gubernur NTT terhadap peningkatan dan perubahan kualitas pendidikan NTT dari urutan 32 ke urutan 18 merupakan pikiran yang cerdas. Dengan politik anggaran di bidang pendidikan yang mencapai Rp 2 triliun lebih pada 2021, pihaknya yakin akan memiliki manfaat dan nilai guna terhadap kemajuan Pendidikan. Karenanya pihak DPRD provinsi NTT menyambut baik ide tersebut.
“Kami berharap SDM kepala sekolah betul-betul diseleksi secara profesional, hanya dengan profesional dan punya kecerdasan memimpin dan mengajar bagus sekolah sekolah kita akan berubah dan berkualitas,” pungkas Yohanes Rumat.
//delegasi(agust tanggur)