OPINI  

Konsistensi Golkar dan Tantangan Partai

Avatar photo

“Eksistensi Golkar sebagai penengah adalah bukti partai Golkar adalah lembaga yang mempersatukan bangsa. Partai golkar menguraikan setiap fraksi yang berkarakter membangun bangsa bersama.  Setiap golongan yang terlepas dari semangat agama mesti disatukan dalam satu lembaga organisasi politik. Partai Golkar terus berkembang sejalan dengan visi kelembagaannya yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu.”

Gaudensius Sardiman

Partai Golkar (Golongan Karya) aktif memajukan demokrasi politik di Indonesia. Banyak elite politik partai mengambil peran dalam pembentukan pemerintahan di Indonesia. Di tingkat kelembagaan, Partai Golkar mengawasi dan mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang efisien. Di bidang demokrasi, Partai Golkar berperan memajukan demokrasi. Masyarakat umum dapat melihat kerja Golkar dengan jelas. Prinsip transparansi dalam menentukan dan merumuskan ide-ide politik, demokrasi, dan pembangunan menjadikan partai ini sangat terbuka. Kehadiran Golkar dalam menenentukan arah demokrasi Indonesia terpampang nyata. Golkar hampir tidak pernah absen dalam setiap kontestasi politik di Indonesia.

Partai Golkar terus mengemban ide-ide terhadap pembangunan Indonesia. Partai Golkar selalu bertransformasi dan tetap menjadi elemen yang berperan penting bagi perjalanan bangsa. Selain adaptif, Golkar terus berpegang pada ide dasar mengenai pembangunan Indonesia melalui karya yang komprehensif di semua bidang (okezone.com, 2/9/2020).

Sebagai partai yang lahir karena kegundahan hati elite TNI Angkatan Darat (AD), partai Golkar justru hadir sebagai elemen yang membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Partai Golkar hadir sebagai penengah di ruang publik kala itu. Semangat agama dan semangat komunis yang terus memproduksi konflik memicu Golkar berpijak sebagai mediator politik. Partai Golkar menunjang semua kepentingan golongan yang tidak bisa dimuat dalam dua wadah lembaga yang selalu membentegi kepentingan masing-masing.

Eksistensi Golkar sebagai penengah adalah bukti partai Golkar adalah lembaga yang mempersatukan bangsa. Partai golkar menguraikan setiap fraksi yang berkarakter membangun bangsa bersama.  Setiap golongan yang terlepas dari semangat agama mesti disatukan dalam satu lembaga organisasi politik. Partai Golkar terus berkembang sejalan dengan visi kelembagaannya yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu.

Konsistensi Partai Golkar

Selaku organisasi politik, partai Golkar dituntut mempunyai sikap konsistensi yang loyal terhadap ideology kebangsaan. Ideologi kebangsaan merupakan suatu konsep yang dijadikan sebagai pegangan untuk mencapai suatu tujuan bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyaknya partai politik yang bekerja secara pragmatis menuntut Partai Golkar untuk lebih mendekatkan diri ke masyarakat secara praksis dan ideologis. Sikap konsistensi Partai Golkar sebagai partai politik ditopang oleh orientasi ideologi kerakyatan dan bukan berorientasi kekuasaan.

Menurut Cornelis Lay (Kompas, 24/3/2010) terdapat tiga orientasi partai politik, yaitu: yang pertama, Partai politik sebagai mesin politik pengumpul suara (electoral machine), di mana partai berfungsi sepenuhnya sebagai pemburu suara (woter seeker). Kedua, partai sebagai sarana pencapaian kekuasaan dan jabatan (power seeking atau office seeking) atau kendaraan bagi perebutan jabatan politik dan jabatan publik. Ketiga, partai politik sebagai sarana pencapaian cita-cita ideologis yang dicapai melalui kontrol atas kekuasaan politik dan memberi pengaruh atas kebijakan negara (policy seeking).

Dari ketiga orientasi politik di atas, Partai Golkar mampu hadir sebagai sarana dalam pencapaian cita-cita ideologis. Sikap konsistensi partai golkar terhadap orientasi politik sebagai sarana pencapain cita-cita ideologi tampak pada perekrutan calon kepala daerah yang mementingkan kepentingan ideologi daripada kepentingan kekuasaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya kriteria perekrutan kepala daerah yang berlandasan pancasila, UUD 1945 dan cita-cita proklamasi.

Dari konteks wacana di atas, dapat digambarkan bahwa partai golkar mengantongi sejumlah konsistensi dalam kebijakan publik. Golkar sangat mengerti bagaimana cara melepaskan diri dari kepentingan pribadi dan kelompok. Di level ini Partai Golkar senantiasa menjaga ideologi guna mempertahankan visi kesatuan partai.

Tantangan Partai Golkar

Dalam merintis organisasi, Partai Golkar dihadapi berbagai tantangan. Tantangan politik merupakan suatu hambatan yang berpengaruh pada eskalasi partai politik baik secara internal maupun eksternal. Dinamika partai bisa membuat sebuah organisasi menjadi semakin kuat tetapi bisa pula memicu melemahnya kepercayaan masyarakat terhadap organisasi politik. Menariknnya, Partai Golkar mampu beradaptasi dengan semua dinamika sehingga berdampak pada menguatnya loyalitas konstituen.

Menurut Wattimena, di Indonesia partai-partai politik mengalami banyak masalah. Pertama, banyak partai politik tersangkut kasus korupsi dan berbagai skandal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Kedua, krisis pemikiran yang berpijak pada pada akal sehat di dalam partai politik berakar pada miskinnya ideologi partai.

Ketiga, ketika sebuah partai mengalami krisis akal sehat dan tidak memiliki arah dasar filosofis yang dalam dan jelas, maka ia cenderung akan terjebak pada berbagai skandal, seperti misalnya korupsi. Keempat, partai politik juga mengalami krisis kepemimpinan. Banyak partai yang mengandalkan figure tokoh tertentu. Ketika figur terjebak skandal atau sudah meninggalkan tugasnya maka partai politik terkaitpun juga terjatuh dalam krisis. Kelima, salah satu sebab banyaknya partai politik yang mengalami krisis kepemimpinan adalah karena partai-partai tersebut tidak mampu menjalankan proses kaderisasi yang tepat.

Partai Golkar NTT

Berkaca pada penjelasan di atas, kiranya perlu memeriksa rekam jejak Partai Golkar NTT. Disebutkan, berbagai tantangan yang disebutkan di atas kerap menghiasi perjalanan partai ini di NTT. Menariknya, beragam tantangan tersebut dilalui Partai Golkar tanpa dinamika yang destruktif. Sejak awal berdiri Partai Golkar di NTT, jelas terlihat bekerjanya kekuatan ideologi di kalangan kader Partai Golkar. Hal itu dapat dilihat dari konsistensi Partai Golkar memenangi setiap kontestasi politik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Kemenangan Partai Golkar tentu tidak saja karena bekerjanya mesin partai tetapi karena kerja dan program Partai Golkar NTT benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat NTT.

Dari aspek manajemen partai, suksesi kepemimpinan dalam tubuh Partai Golkar jelas terlihat dinamis. Persaingan antarkubu kerap terjadi. Meski begitu, semua elemen Partai Golkar NTT sepakat bahwa kontestasi dan persaingan menjadi pemimpin merupakan salah satu karakter Partai Golkar dan setelah proses itu berakhir, semua pihak wajib mendukung pemimpin yang terpilih. Selain itu, saat ini, manajemen Partai Golkar NTT diisi generasi muda yang memiliki integritas yang jelas. Ketua DPD Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena merupakan sosok muda yang bisa menjadi harapan Partai Golkar di NTT. Anggota DPR RI ini menanamkan benih kebaikan dan semangat juang untuk memajukan Partai Golkar dan juga memajukan masyarakat NTT.

Peran serta Partai Golkar dalam pembangunan NTT tidak bisa dihitung dan diukur. Jika kita sedikit jujur, kemajuan NTT menjadi provinsi yang berkembang seperti sekarang, tidak lepas dari peran Partai Golkar di dalamnya. Gubernur yang berasal dari Partai Golkar menjadi penggagas utama kemajuan NTT.

Nilai dan semangat memajukan NTT telah diturunkan ke generasi muda Partai Golkar baik secara organisatoris maupun dalam praktik pembangunan di level yang lebih operasional. Keberhasilan itu terjadi karena Partai Golkar NTT terus mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan. Partai Golkar NTT mampu merefleksikan karakter kepartaian yang berakar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, Partai Golkar NTT seakan menjadi solusi atas persoalan yang melintasi kehidupan masyarakat NTT.

Saat ini, secara kelembagaan, Partai Golkar NT diisi oleh kader yang memiliki integritas. Jika berkaca dari berbagai kasus kejahatan politik di NTT selama ini, jarang ditemukan kader Partai Golkar berurusan dengan pihak yang berwajib. Kenyataan seperti ini tentu tidak bisa dianggap remeh. Sebab, di beberapa daerah di Indonesia, banyak kader partai yang berurusan dengan aparat keamanan karena berbagai kasus kejahatan, terutama karena korupsi. Partai Golkar NTT, seperti disampaikan Ketua DPD Golkar NTT, tegas melarang mereka yang melakukan tindakan korupsi menjadi pemimpin di daerah ini.

Kaderisasi harus disebutkan di sini. Sebab, salah satu tugas partai politik ialah mencari calon pemimpin. Pendidikan kader kiranya menjadi tantangan utama Partai Golkar NTT jika ingin tetap menjadi partai berbasis kerakyatan. Kader Partai Golkar NTT dituntut untuk terus mendalami ideologi dan menerapkan ideologi tersebut di lapangan. NTT membutuhkan peran penting Partai Golkar dalam pembangunan terutama karena pengalaman nyata selama ini. Selamat Hari Jadi Partai Golkar.

Penulis adalah Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang; Aktif di Beberapa Kelompok Diskusi Kemahasiswaan

Komentar ANDA?