OPINI  

Lahan Clear, 3 Miliar Buka Akses Jalan Masuk ke Mata Air Hone Siap Dikerjakan

Avatar photo
Lokasi Sumber Mata Air Hone yang akan diambil untuk kebutuhan air bagi masyarakat Ile Boleng, Adonara, Flotim. (Delegasi.Com/BBO)

LARANTUKA, DELEGASI.COM –Keputusan politik Badan Anggaran DPRD Flotim mengalokasikan Rp.3 M dari sumber dana APBD Flotim tahun 2020 untuk membuka akses jalan masuk menuju sumber mata air Hone untuk dialirkan ke Ile Boleng direspons cepat oleh pemilik lahan. Bahwa urusan lahan yang dilalui badan jalan tersebut clear alias sudah tidak ada masalah. Seratus persen siap diserahkan untuk pembukaan badan jalan.

Hal demikian ditegaskan pemilik lahan, Philipus Sanga Golen,S.Pd, yang juga Anggota DPRD Flotim, dari Fraksi PDI Perjuangan, yang juga Anggota Badan Anggaran DPRD Flotim saat dikonfirmasi Delegasi.Com di kediamannya, Jumad, 29/11/2019, di Larantuka.

Menurutnya, pihaknya sudah seratus persen menghibahkan areal itu untuk dibuka jalan, plus dengan komoditi tanaman miliknya.

“Saya perlu sampaikan bahwa untuk urusan kepemilikan lahan yang dilalui badan jalan dan komoditi tanaman maupun pohon yang ada di dalamnya sudah selesai dan tidak ada masalah. Pembukaan badan jalan pun siap dikerjakan dengan total dana Rp.3 M yang sudah dialokir Banggar DPRD Flotim tersebut,”pungkasnya, serius.

Hal ini, katanya lagi, perlu ditegaskan agar menghilangkan keraguan dan kecurigaan berbagai pihak, jangan-jangan ada masalah lagi terkait lahan, komoditi dan sumber mata air dikemudian hari.

Saat ditanyai panjang jalan yang akan dibuka, politisi berlatarbelakang Guru Teknik ini menjelaskan, volume panjang hingga ke sumber mata air sekitar 5 Km.

Anggota DPRD Flotim, Fraksi PDI Perjuangan, yang juga Anggota Badan Anggaran, Philipus Sanga Golen,S.Pd. (Delegasi.Com/BBO)

 

Sedangkan, terkait konstruksi badan jalan, Philipus Sanga Golen sampaikan, sebaiknya menggunakan rabat beton, sehingga bisa disesuaikan dengan dana yang ada.

Pasalnya, selain medan jalan dengan kemiringan diatas 60 Derajat, namun tekstur tanah yang berlumpur dan mudah longsor saat musim hujan, masih ada beberapa item fisik lagi yang wajib dibangun.

“Yakni, sebuah jembatan dengan lebar 8 meter dan panjang sekitar 13 meter, dengan total harganya kurang lebih Rp.900 juta. Lalu ada pasangan Talud dan Tembok Penahan sekitar 300 Meter yang nilainya Ratusan juta rupiah juga. Paket-paket pekerjaan minor ini mau tidak mau harus dikerjakan agar pendropingan material oleh kendaraan, termasuk alat berat bisa tembus ke sumber mata air,”bebernya.

Dikatakannya, jikalau akses jalan dan jembatan ini bisa selesai dikerjakan, maka pekerjaan konstruksi jaringan SPAM IKK Ile Boleng dari titik nol sumber mata air praktis berjalan lancar.

Ia berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bisa memanfaatkan dana Rp.3 M itu sebaik mungkin, agar pekerjaan tahap awal ini sukses dan berkualitas.

Sementara tentang kekuatan volumen tekanan air, Dirinya optimis akan sampai ke Ile Boleng.

“Hasil survei diatas 5 liter kubik per detik. Dan, itu akan ditampung dari beberapa titik sumber mata air disekitarnya. Itupun, sebelum ke Bak Broancaptring (Penampung Induk), juga aliran air itu dialirkan dan ditampung ke embung besar juga untuk memastikan suplai air ke Bak Induk terus berjalan,”tambahnya lagi.

“Sebagai pemilik wilayah sumber mata air tersebut, saya tahu betul kekuatannya air tersebut bisa sampai ke Ile Boleng. Saya optimis,”tohoknya, menyakinkan.

Kepala Dinas PUPR Flotim, Dominikus Demon,SH sebelumnya kepada media juga menjelaskan, kalau alokasi dana Rp.3 M tersebut untuk buka akses jalan ke sumber mata air Hone untuk memudahkan pendropingan material proyek.

Pasalnya, medan itu sangat sulit dan tidak bisa dikerjakan secara manual. Apalagi, material pipa ukuran 6 Dim, yang berat per batangnya 400 Kg.

Sementara, konstruksi jalannya, sebut Domi Demon, menggunakan Rabat Beton, dengan panjang volumenya mencapai 5 Km.

“Hal ini disesuaikan dengan kondisi tanah dan medan jalan yang akan dibuka, serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,”katanya, saat ditemui usai Sidang Banggar penetapan usulan Rp.3 M untuk buka akses jalan masuk ke sumber mata air Hone tersebut, Kamis, 28/11/2019, Malam.

Sedangkan, terkait kekuatan debit sumber mata air, Domi Demon menjelaskan, sesuai hasil pengukuran pada akhir Bulan September 2019, pada saat musim kemarau puncak sekitar 5 Liter kubik per detik.

“Nah, jika kemarau puncak saja 5 Liter kubik per detik, maka tentu lebih besar lagi saat musim hujan hingga kemarau sedang. Namun, Kami juga akan mencari titik-titik mata air disekitarnya untuk menambah volume debitnya,”papar Domi Demon lagi.

Ia meminta dukungan berbagai pihak agar pekerjaan ini berjalan lancar sampai pada pekerjaan konstruksi SPAM IKK Ile Boleng yang dimulai pada tahun 2021 nanti.

“Iyah, kita optimis upaya kali ini berhasil memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh masyarakat Ile Boleng,”tutupnya, tenang. //delegasi(BBO)

Komentar ANDA?