Polkam  

‘Lautan’ Massa Hadiri Kampanye Sarong Kasmir di Borong

Avatar photo

Borong, Delegasi.com  – Lautan massa Mengingat Kampnye terbuka calon bupati Manggarai Timur   Frans Sarong – Kasmir Don, Rabu  (14/6/2018), di Lapangan Pasar Borong.

Akbita membludaknya massa yang datang dari beberapa kecamatan, sebagian harus direlokasi ke tempat yang baru guna memperluaa daerah kampanye.

Dirilis floreseditorial, mengawali orasi politiknya, calon wakil bupati Manggarai Timur, Kasmir Don Sambut perannya untuk menjadi Wakil Bupati Manggarai Timur selanjutnya.

Menurut Kasmir, undang-undang dengan tegas telah membagi tugas Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Ia berujar yang melakukan hal-hal pihak-pihak tertentu dan juga calon peserta lainnya yang menyebut peran wakil bupati sebagai larangan leserep adalah sebuah proses pembohongan publik (masyarakat).

“Undang-undang sudah jelas mengatur bahwa tugas wakil bupati adalah membantu menyukseskan semua program-program kerja yang dicanangkan oleh Bupati,” tandas Kader partai besutan Prabowo Subianto itu.

Kasmir menambahkan bahwa, paket Sarong-kasmir telah memiliki 5 program kerja andalan yang disebutnya dengan istilah “program empat sehat lima sempurna”.

Ketika dirinya dan Frans Sarong dipercayakan oleh masyarakat untuk menjadi wakil Bupati dan Bupati Manggarai Timur, maka program ini harus diaplikasikan.

“Seperti kelima program paket Sarong-Kasmir, nanti akan disampaikan langsung oleh Calon Bupati Manggarai Timur,” ungkap Kasmir Don mengakhiri orasi politiknya.

Menurut Kasmir, dirinya akan siap menjadi orang yang disalahkan ketika selama lima tahun tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai wakil bupati dengan baik selama mendampingi Frans Sarong sebagai bupati Matim nantinya.

Sementara, mengawali orasi politiknya, calon bupati Manggarai Timur, Frans Sarong menyampaikan dukacita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Titus Mat yang tewas usai mengikuti kampanye Akbar salah satu pasangan calon bupati dan wakil Bupati Manggarai Timur.

“Paket Sarong-Kasmir menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara Titus Mat saat mengikuti kampanye paket Sahabat,” ungkap Frans.

Menurutnya, saat ini sejumlah paket calon lainnya gemar menjiplak metode dan gaya kampanye paket Sarong-Kasmir.

“Kami naik kuda, mereka naik kuda, kami pakai kain songke, mereka ikut pakai kain songke, tetapi yang mereka belum bisa ikut yaitu ketika kami naik motor laut untuk pergi berkampanye di Nanga Lanang,” tandas Sarong.

Menurutnya, dalam membangun Manggarai Timur, dirinya dan Kasmir Don selaku wakil bupati tentu memiliki relasi yang luas untuk memperoleh aliran dana tambahan yang masuk ke Kabupaten Manggarai Timur selain alokasi Dana DAK dan Dana DAU.

“Tentu pendekatan yang kami lakukan adalah pendekatan Lobi, bukan pendekatan Kepok, atau pendekatan dengan mambawa kain Songke, apalagi pendekatan dengan membawa madu. Kalau kami cukup kontak saja, karena kami sudah punya relasi”, tandas Sarong yang mengklaim telah banyak memiliki relasi di setiap kementrian selama tiga puluh tahun menjadi wartawan itu.

Mantan wartawan salah satu media nasional itu mengungkapkan bahwa dirinya dan Kasmir Don telah menyiapkan lima program kerja sebagai dasar utama untuk membantu Manggarai Timur selama lima tahun ke depan.

“Paket Sarong-Kasmir memiliki program kerja yang kami sebut dengan istilah empat sehat lima sempurna,” tandas Sarong

Kelima program tersebut, kata Sarong, adalah pembenahan infrastruktur di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Timur. Ia mengklaim, bahwa penuntasan infrastruktur di Kabupaten Manggarai Timur dapat diselasaikan dalam tempo waktu 4 tahun kepemimpinannya.

Ia berujar bahwa dirinya telah membangun komunikasi dengan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang telah siap meminjamkan dananya untuk kelancaran proses jalan di Kabupaten Manggarai Timur.

“Tetapi yang ini harus kami rahasiakan, karena takut dijiplak lagi”, tuturnya.

Catatan kami, kata Sarong, Kabupaten Manggarai Timur memiliki panjang jalan seluas hampir seribu tiga ratusan kilo meter dan masih banyak yang belum dikerjakan.

“Karena proses pembangunan lainnya akan terhambat ketika jalanya buruk,” tandas Frans Sarong.

Selain program penuntasan pembangunan jalan raya, paket ini juga berkomitmen untuk menuntaskan pembangunan jaringan listrik di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Timur.

Menurutnya, hingga saat ini, masih banyak desa-desa di Kabupaten Manggarai Timur yang masih menggunakan lampu kuno.

Selain itu, paket ini juga berkomitmen untuk menuntaskan sarana dan prasarana dalam pembangunan jaringan air bersih.

“Karena hingga saat ini, sekitar 70 persen masyarakat Kabupaten Manggarai Timur masih minum air apa adanya, dan paket Sarong-Kasmir akan berjuang mengatasi kesulitan-kesulitan masyarakat Kabupaten Manggarai Timur yang saat ini susah mendapatkan air minum bersih”, kata Mantan kepala Biro salah satu media nasional di wilayah BALI, NTB dan NTT itu.

Menurutnya, paket Sarong-Kasmir juga berkomitmen untuk menata ulang tatanan birokrasi di Kabupaten Manggarai Timur agar menghasilkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kabupaten Manggarai Timur.

“Karena birokrasi yang baik akan menghasilkan pelayanan yang baik kepada masyarakat Kabupaten Manggarai Timur,” jelasnya.

Menurut calon bupati Manggarai Timur itu, hingga saat ini hanya paket Sarong-Kasmirlah yang berani menyampaikan kepada publik untuk menata ulang sistem birokrasi di Kabupaten Manggarai Timur terkait usaha untuk menghasilkan birokrasi yang sehat.

“Hanya paket Sarong-Kasmir yang berani menyampaikan penataan birokrasi sehat diprogram utamanya, kalau paket lain tidak menyampaikan hal itu diprogram utamanya, karena hampir dipastikan mereka tidak paham birokrasi,” tegas Sarong.

Mengakhiri orasi politiknya, Frans Sarong menyampaikan program terakhirnya yaitu percepatan pembangunan di sektor pendidikan.

Menurutnya, saat ini bupati Manggarai Timur Drs. Yoseph Tote cukup berhasil dalam bidang pendidikan, dan paket Sarong-Kasmir yang menjalankan tugas yang dilakukan oleh Yoseph Tote di bidang pendidikan selama memimpin Manggarai Timur. // delegasi (tim)

 

Editor: Hermen Jawa

Komentar ANDA?