LARANTUKA, Delegasi.Com – Satu lagi daya tarik Festival Lamaholot 2019 di Lapangan Sepak Bola Desa Bantala, Lewolema, yang menyedot animo publik adalah pertunjukan Leon Tenada. Yakni, adu seni memanah para ‘sniper’ alias para Pria jagoan panah dari Kampung Lewolema.
Seperti yang disaksikan pada Kamis, 12/09/2019, Pagi, para pria kampung yang terkenal jago memanah ini, datang dengan penuh semangat mengenakan pakaian adat kebesarannya, memegang busur dan anak panah ditangan memenuhi lapangan Sepak Bola Desa Bentala.
Sebuah sajian seni budaya Lamaholot yang sangat heroik. Ba’h para pahlawan tempo dulu yang gagah perkasa di medan juang membela harkat dan martabat lewotanahnya. Para pemanah kampung ini lalu berjejer mengambil posisi dan mengarahkan pandangan serta anak panahnya bergerak menuju target.
Obyek sasaran kali inipun digantung pada tiang yang tinggi. Menarik dan sungguh mendebarkan. Para pemanah terlihat begitu tenang dan fokus pada kekuatan bathin, jiwa dan pikirannya, agar target bidiknya jitu alias mengenai telak dengan satu kali tembakan.
Dan benar, beberapa penembak terbaik, yang layak menyandang gelar ‘Sniper Kampung’ mampu mengesekusi sasarannya dengan jitu. Seperti yang diperlihatkan Duo Ruron dan para Pria Suku Lamahewen. Bahkan, Duo Ruron sempat diberi hadiah uang oleh Bupati Flotim, Anton Hadjon.
Adu tangkas panah ini sampai membuat para penonton pun terkagum-kagum. Beberapa warga pun spontan nyatakan pujiannya secara terbuka. Sekadar tahu saja, Leon Tenada ini adalah seni memanah tradisional dalam masyarakat adat Lewolema, yang merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan syukuran membangun rumah adat kampung (Korke,red).
Seni memanah ini disertai tarian dan lengking teriak (Gilik,red) membakar semangat dengan irigan gendang ritmis dan bertempo cepat. Para pemanah akan menunjukkan keahliannya dalam membidik sasaran.
Karena itu, dibutuhkan ketepatan, target, penguasaan diri, fokus,,kegembiraan dan segala keunggulan lainnya.
//delegasi(BBO)