Mahasiswa Tolak Tawaran Mediasi Polisi untuk Bertemu dengan KSP

Avatar photo
Foto suasana demo di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. (Farih/detikcom)

JAKARTA,DELEGASI.COM– Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menolak tawaran mediasi yang diajukan kepolisian untuk bertemu dengan pihak Istana Kepresidenan. Soalnya, BEM SI berkeras ingin Presiden Jokowi menemui mereka.

“Tadi kita berkomunikasi dengan pihak polisi yang menjadi jembatan, tapi kita tidak jadi. Akhirnya kita menolak,” kata Koordinator Wilayah BEM Se-Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI, Bagas Maropindra, kepada wartawan, Selasa (20/10/2020).

Mereka mengadakan aksi di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, yang tak jauh dari Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Diketahui, memang Presiden Jokowi tidak berada di Istana Merdeka Jakarta, melainkan di Istana Bogor menemui Perdana Menteri Jepang.

BEM SI tetap ingin bertemu Jokowi dan menolak hanya ditemui staf Jokowi. Polisi, kata Bagas, menawarkan agar dua orang dari BEM SI menemui pihak staf Jokow.

“Kita tidak mau. Seharusnya Presiden yang keluar,” kata Bagas

Mereka membawa tuntutan, meminta Jokowi mencabut omnibus law UU Cipta Kerja. Kini mereka menunggu sikap Jokowi.

“Tadi kita sampaikan pernyataan sikap, kita tunggu 8×24 jam untuk Presiden menyatakan sikap terhadap omnibus law ini. Ketika memang tidak dibatalkan, nanti tanggal 28 Oktober kita akan turun lagi,” kata Bagas.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana meninjau lokasi aksi setahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Nana mengatakan pihaknya akan menyampaikan keinginan mediasi pendemo ke Kantor Staf Presiden (KSP).

“Jadi begini, saat ini kan aturannya ada selama ini untuk aksi hanya di depan ini, sekitar Patung Kuda. Untuk mereka ingin bertemu dengan dari pihak Istana, ini sedang kami sampaikan akan kami mediasi dengan pihak KSP,” kata Nana di lokasi.

//delegasi(detikNews)

Komentar ANDA?