Hukrim  

Marius Jelamu: Kita Sesalkan Kalau Benar Ada Oknum Wartawan Minta Uang Bawa Nama Gubernur

Avatar photo

KUPANG, DELEGASI.COM – Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) NTT, Marius Jelamu menyesalkan adanya kejadian oknum wartawan/Pemred Suara Nusa Bunga.Com, DW alias Dedi yang meminta uang untuk    biaya makan-minum 4 orang wartawan yang nginap di Hotel Satarmese, Ende dengan membawa-bawa nama Gubernur NTT. Karena semua anggota rombongan kunjungan Gubernur NTT ke daratan Flores, termasuk beberapa wartawan telah dibiayai oleh Pemprov NTT.

Demikian dikatakan Karo Humas NTT, Marius Jelamu yang dikonfirmasi tim media ini melalui tekepon selularnya pekan lalu terkait permintaan bantuan oknum Pemred Suara Nusa Bunga, DW alias Dedi kepada Bupati Ende, Djafar Achmad melalui pesan Whats App (WA) yang telah beredar di kalangan dan pengusaha di Ende sejak pekan lalu.

“Kita sesalkan jika benar ada oknum wartawan yang meminta uang kepada Bupati Ende dengan membawa nama Pak Gub untuk biaya makan-minum wartawan yang menjadi anggota rombongan kunjungan Pak Gub ke Flores,” ujarnya.

Jelamu menjelaskan, semua anggota rombongan Kunjungan Gubernur Viktor Laiskodat ke daratan Flores dibiayai oleh Pemprov NTT.

“Wartawan juga dibiayai oleh Pemprov, baik transportasi, penginapan maupun biaya makan-minum. Jadi tidak dibenarkan kalau ada pihak tertentu yang minta uang kepada pejabat dengan alasan untuk biaya makan-minum wartawan anggota rombongan kunjungan Pak Gub, seolah-olah mereka tidak dibiayai oleh Pemprov NTT. Itu tidak benar adik,” tandasnya.

Marius pun meminta screen shoot pesan WA dari DW kepada Bupati Ende yang membawa-bawa nama Gubernur NTT.

“Saya akan klarifikasi kepada Bupati Ende untuk tidak melayani permintaan seperti itu karena wartawan sebagai anggota rombongan telah dibiayai oleh Pemprov NTT,” tandasnya.

Sementara itu, DW dalam pernyataannya seperti dilansir beberapa media online, mengancam akan mem-polisi-kan 4 media online yang menulis tentang permintaannya kepada Bupati Ende (dengan mengatasnamakan 4 orang orang wartawan yang menginap di Hotel Satarmese, Ende, red) yang membawa-bawa nama Gubernur NTT.

Bahkan Dedi mengaku permintaan tersebut dilakukannya sebagai adik-kakak dengan Bupati Ende, Djafar Ahcmad. “Jika Ada WA minta bantuan Bupati, itu hal yang biasa saja, karena kami adik-kakak. Ya wajar saja. Kenapa orang lain yang persoalkan. Saya buktikan dengan WA dari Bupati,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelum, oknum wartawan di Ende yang adalah Pemred Suara Nusa Bunga.Com, DW alias Dedi mengirim pesan WA kepada Bupati Ende,  Djafar H.Achmad yang isinya meminta bantuan uang untuk biaya makan-minum 4 oknum wartawan anggota rombongan kunjungan kerja Gubernur NTT ke Flores.
Diduga oknum wartawan Suara Nusa Bunga.com, DW alias Dedi meminta uang dari Bupati Ende, Djafar H.Achmad dengan membawa-bawa nama Gubernur NTT guna membeli makanan bagi 4 orang wartawan peliput kunjungan Gubernur NTT (ke daratan Flores, red) yang nginap di Hotel Satar Mese Ende, pekan lalu.

Kepada Bupati Ende, Dedi memembawa-bawa nama Gubernur NTT seolah-olah permintaan bantuan itu dilakukannya karena Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat belum tiba di Ende sehingga 4 oknum wartawan yang menginap di Hotel Satar Mese tidak diurus alias terlantar.

baru mrka minta tlg bntu buat makan minum na bapa … krna pa Gub belum datang…,” ungkapnya.

Dedi yang dikonfirmasi tim media ini melalui telepon celulernya pada Minggu (28/6/2020) Pukul 09.50, membantah kebenaran informasi dirinya meminta uang kepada Bupati Ende, untuk kebutuhan membeli makanan bagi teman-teman wartawan anggota rombongan gubernur yang menginap di Hotel Satarmese-Ende.
Dedi juga menegaskan bahwa ia tidak tahu-menahu tentang hal itu.

“Om dengar informasi itu dari siapa? Saya tidak tahu om, saya saat ini lagi di kebun dan tidak tahu apa itu om,” jawabnya tegas dan telepon celulernya mati seketika.

Selang beberapa detik kemudian, Dedi pun menelepon balik tim media ini dan bertanya tentang darimana asal informasi tersebut.

“Maaf om, om dapat informasi itu dari siapa? Harus jelas dari siapa informasi itu,” katanya.
Bahkan Dedi mengancam akan mempolisikan wartawan media ini yang mengkonfirmasinya.

“Jangan menghina saya, karena kita bisa berurusan sampai polisi,” ancamnya.
Dedi juga mengatakan tidak mau melayani permintaan wawancara tim media ini jika diawalnya tim media memberitahukan ingin memintanya untuk wawancara.

“Jika tadi di awal om kasih tau mau minta saya untuk wawancara, saya pasti katakan tidak mau. Betul om, saya tidak tahu,” ujarnya dengan nada geram dan mematikan sambungan teleponnya.

Berdasarkan bukti screenshot pesan WA oknum wartawan Dedi kepada Bupati Ende pada Kamis (26/6/2020) pada Pukul 11.44 AM, Dedi diawal pesanya meminta maaf. Kemudian Dedi meminta bantuan Bupati Djafar.

“Ijin Bapa, maaf mengganggu. Bapa bisa bantu kami ka…,” .

Selanjutnya kepada Bupati Djafar, Dedi mengungkapkan informasi tentang kehadiran teman-teman wartawannya dari Kupang yang ikut rombongan Gubernur (mendahului kedatangan Rombongan Kunjungan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ke Ende, red) dan sedang menginap di Hotel Satarmese.

“Kebetulan ada teman2 wartwan dari Kupang yg ikut rombongan pa Gubernur..mereka skrg sdh duluan di Ende nginap di Htl Satarmese,” tambahnya.

Menurut Dedi, teman-teman wartawan anggota rombongan Gubernur NTT, meminta bantuan untuk kebutuhan makan-minum. Bahkan Dedi membawa-bawa nama Gubernur belum tiba di Ende.

“baru mrka minta tlg bntu buat makan minum na bapa … krna pa Gub belum datang…,” ungkapnya.

Mengakhiri pesan WA-nya, Dedi sekali lagi meminta maaf kepada Bupati Djafar sekaligus memohon dukungannya,

“sekali lagi maaf bapa .. mohon dukungannya.”

//delegasi (*/tim)

Komentar ANDA?