Medah Gagal Pilgub 2013 Karena “Kawin Paksa” Dengan Melki Laka Lena

  • Bagikan
kawin paksa
”Apakah Melki Laka Lena yang didukung oleh DPP, atau ulahnya dia sendiri. Sekalipun kita kasih kesempatan 20 tahun kepada Melki Laka Lena, hasil surveynya tidak akan melebihi saya,” Medah.

Kupang, Delegasi.com – Bakal Calon Gubernur yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NTT Drs. Ibrahim Agustinus Medah mengenang kembali kegagalanya di Pilgub 2013 karena “kawin paksa” dengan Melki Laka Lena. Padahal saat itu Medah sudah mantap berpasangan dengan Hugo Kalembu, Anggota DPRD NTT asal Sumba. Akibat Intervensi DPP Golkar itu akhirnya Medah kalah dalam pertarungan itu. Demikian curhat Medah kepada wartawan di kantor DPD Kupang, Kamis (22/6/2017) sore.

Kendati hampir mayoritas DPD II Golkar NTT kembali mendukung Medah di Pilgub 2018 namun DPP Golkar berkehendak lain. Konon kabarnya DPP menghendaki Melki Laka Lena yang disiapkan DPP untuk maju pilgub NTT 2018.

Medah mengatakan, sudah berkali-kali ia merasa dihalang-halangi oleh DPP Golkar dalam pencalonannya menjadi Gubernur NTT. “Pada pilgub 2013 yang lalu, saya dikalahkan oleh DPP karena saya dipaksakan untuk berpasangan dengan Melki Laka Lena. Saya tidak mau kejadian buruk terjadi lagi, dan saya akan lawan. Saya ini ketua DPD I Golkar NTT tetapi setiap ada pesta saya selalu tidak diundang. Terserah DPP mau bilang apa soal sikap saya, saya bekerja untuk Golkar semenjak tahun 1975 hingga saat ini,” katanya. Dikatakan Medah, meski sebelumnya seluruh ketua DPD II Golkar se NTT mengusung dirinya sebagai calon tunggal dari Partai Golkar, namun beberapa waktu lalu, DPP Golkar mengeluarkan delapan nama kandidat Calon Gubernur untuk di survey. Soal survey, Medah mengatakan, jika survey yang dilakukan atas rekomendasi DPP Golkar itu objektif maka hasilnya akan diketahui siapa yang lebih tinggi elektabilitasnya. ”Apakah Melki Laka Lena yang didukung oleh DPP, atau ulahnya dia sendiri. Sekalipun kita kasih kesempatan 20 tahun kepada Melki Laka Lena, hasil surveynya tidak akan melebihi saya,” kata Medah. Medah mengatakan, sudah puluhan tahun bekerja untuk Golkar dan sudah memimpin di semua level sampai hari ini. ”Prestasi saya kalau dibandingkan dengan Melki Laka Lena tidak ada apa apanya, dari sisi mana dia bisa melampaui saya. Sehingga kalau surveynya obyektif dan riil maka saya yakin saya yang unggul,” ujar Medah. Medah mengatakan, dirinya tidak berambisi jadi Gubernur NTT tapi ia bertekad untuk menuntaskan masalah kemiskinan di NTT melalui jabatan Gubernur. “Saya sebenarnya tidak berambisi tetapi saya ingin menyelesaikan pekerjaan rumah para gubernur NTT terdahulu yang masih tersisa yaitu soal kemiskinan,” ujarnya

Akibatnya Medah terang-terangan mengangkangi keputusan itu dan bahkan dalam waktu satu bulang ke depan meda akan mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur NTT 2018.

“Dalam tempo satu bulan kedepan sejak hari ini, saya siap mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur bersama pasangan saya, dan itu secara pribadi bukan dari Golkar. Dan saya mau pastikan bahwa pasti saya dapat pintu dan bukan hanya satu pintu tetapi lebih dari satu pintu yang siap dipakai untuk menjadi calon Gubernur NTT,” tegas Iban Medah kepada wartawan di Kupang, Kamis (22/6/2017). Ketua Golkar NTT tiga periode itu mempersilahkan kepada DPP Golkar untuk menetapkan Melki Laka Lena sebagai calon Gubernur dari Partai Golkar dan ia tidak akan tinggal diam. “Catat, saya akan deklarasikan diri dengan pasangan saya dan ini bentuk protes saya terhadap DPP yang selalu menghambat saya dalam setiap pencalonan gubernur NTT,” katanya.//delegasi(hermen/ger)

Komentar ANDA?

  • Bagikan