Jakarta, Delegasi.com – Dialog kebangsaan “Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan” yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Selasa (15/8/2017), menghadirkan tiga Presiden RI sebagai pembicara.
Dirilis kompas.com, mereka adalah Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Meski mengisi dialog yang sama, ketiganya tak dihadirkan dalam satu sesi. Megawati yang mengisi sesi pertama, hanya sempat bertemu Habibie. Ia tak bertemu SBY yang mengisi sesi terakhir.Megawati banyak berbicara terkait pentingnya riset hingga menjaga keutuhan bangsa. Tak lama setelah Megawati menyampaikan paparannya, Habibie tiba di lokasi acara.
Ia kemudian mendatangi Megawati. Keduanya terlihat saling berjabat tangan erat, disertai saling mencium pipi. Beberapa kali bahkan Habibie tampak bercanda sambil memegang pipi Megawati.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir tertawa melihat keduanya. Salah seorang pewarta foto sempat berseloroh mengomentari kedekatan keduanya.
Spontan, Megawati membalas celetukan itu. “Pada enggak tahu aja, kami kan dekat sekali,” kata Mega. Tak lama setelah itu, Megawati berpamitan meninggalkan lokasi acara.
Sementara, sesi kedua diisi oleh Habibie, dan sesi ketiga diisi oleh SBY. Habibie dan SBY sempat bertemu, dan saling bersalaman. Keduanya sempat berbincang sesaat.
Sebelum menutup acara, SBY berpesan agar komunikasi antar elemen bangsa harus diperkuat.
“Sebagai mantan Presiden, termasuk saya, kita enggak ingin merusak negara. Kita semua mencintai negara karena itu komunikasi harus dilakukan lebih dekat, kebersamaan lebih kokoh. Agar seberat apapun masalah bisa kita atasi,” kata SBY.//delegasi(kompas)