Bendungan Napung Gete, kata dia, merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang sebelumnya diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk dibangun di NTT.
Enam lainnya di antaranya, Bendungan Rakanamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, yang sudah beroperasi.
Selan itu, alokasi untuk Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Bendungan Welikis di Kabupaten Belu serta di Mbay, Kabupaten Nageko, Pulau Flores.
Menteri Basoeki mengatakan Bendungan Napung Gete sendiri memiliki kapasitas tampung air mencapai 11 juta meter kubik atau hampir sama dengan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.
Untuk itu, ia berharap pembangunan bendungan ini cepat diselesaikan sehingga bisa dinikmati masyarakat setempat. “Pembangunan bendungan ini tentunya akan membantu pemerintah daerah dalam mendorong perubahan di bidang pertanian masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan pemerintah dan rakyat NTT sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Kementerian PUPR yang telah memberi perhatian dengan pembangunan bendungan bagi masyarakat NTT.
“Rakyat NTT harus berbangga dengan perhatian ini. Pembangunan bendungan bagi masyarakat NTT ini sangat membantu khususnya menopang kebutuhan air bersih bagi masyarakat maupun untuk kebutuhan pertanian dan lainnya,” katanya.
Nake Soi mengaku optimistis bahwa pembangunan Bendungan Napung Gete tidak lama lagi akan selesai dan bisa dimanfaatkan untuk masyarakat di Sikka.