Kupang Delegasi.Com – Minat Program Hibah Modal Air Bersih di NTT masih sangat rendah. pasalnya hingga saat ini, pemenuhan kebutuhan air baku untuk masyarakat baru mencapai 28,95 persen. Sehingga masih terdapat gap 34,80 persen secara nasional.
Demikian Dina Yunit Tho asisten satker Pengembangan Strategi Penyediaan Air Minum Dinas Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat (PUPR) NTT dalam work shop sosialisasi dan penjaringan minat program hibah air minum di Hotel On The Rok Kupang, Sabtu(30/11/2018).
Menurut Dina selain keterbatasan anggaran juga ada kendala teknis operasional karena masih tingginya idle capacity serta tingkat kehilangan air masih tinggi. Sedangkan ketersediaan air baku terus berkurang dan terjadinya penurunan kualitas .
Untuk memenuhi target penyediaan Air Minum di Provinsi NTT pihaknya sudah menyiapkan instrumen strategi untuk menjawab harapan masyarakat akan ketersediaan air minum melalui enam strategi yaitu, pelayanan air minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi, penyediaan air baku yang andal secara berkelanjutan sesuai kebutuhan, peningkatan kapasitas penyelenggaraan SPAM, peningkatan kemampuan pendanaan dan penguatan peran serta komitmen seluruh steakholder terkait pendanaan dalam penyelenggaraan SPSM dan pemenuhan standar kualitas air minum serta pengembangan dan penerapan NSPK. Khusus di provinsi NTT.
Sementar itu Esron M. Elim,ST selaku PPK Perencanaan dan Pengendalian PIP Provinsi NTT di hadapan peserta workshop menyampaikan profil pelaksanaan program hibah air minun perkotaan di provinsi NTT untuk 22 Kabupaten Kota . Dijelaakan dari 22 kabupaten/kota, hanya enam pemerintah daerah yang pernah mengikuti program hibah air minum perkotaan sejak 2013 sampai 2017.
Enam Kabupaten itu yaitu Kabupaten/ Kota peserta DFAT, Kabupaten Ende kinerja 100 persen, Kabupaten Manggarai kinerja 100 persen, Kabupaten Flores Timur kinerja 58 persen dan kota Kupang kinerja 100 persen
Kabupaten Kota peserta program hibah air minun perkotaan APBN 2015 yaitu Kabupaten Ende 100 persen, Kabupaten Manggarai kinerja 100 persen, Kota Kupang kinerja 100 persen.
Sementara Kabupaten/ Kota peserta program hibah air minum perkotaan 2016 untuk Kabupaten Manggarai kinerja 100 persen, Kabupaten Sikka kinerja 38 persen dan Kabupaten Kota peserta program hibah air minum perkotaan APBN 2017 yakni Kabupaten Manggarai kinerja 99 persen dan Kabupaten Rote Ndao 0 persen.
Dari data ini menurut Ezron, rata – rata kinerja kabupaten/ kota yang pernah mengikuti program hibah air minum perkotaan di provinsi NTT dari 2013 adalah 96 persen dengan nilai pencarian hibah sebesar Rp 25,01 miliar di empat wilayah denga total nilai hibah sebesar Rp 38,26 miliyar untuk 6 kabupaten kota.
Dari data ini menurut Ezron Kabupaten Kota yang berminat mengikuti program hibah air minum perkotaan APBN 2019 agar segera menyampaikan surat minta dari Bupati/Walikota kepada Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR beserta kelengkapan dokumen yang di syaratkan seperti idle capacity (kelebihan ketersediaan air ) dan syarat syarat lainya yang telah disediakan Kementrian PUPR bagian program hibah air minum dan sanitasi.
Dalam workshop di hadiri peserta dari Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Permukiman Kabupaten / Kota dan para Direktur PDAM dan BPKAD se NTT
Dalam workshop ini juga panitia memberi kesempatan kepada Direktur PDAM Kabupaten Manggarai Klemens Man dan Direktur PDAM Kabupaten Sikka Fransiskus Laka juga untuk berbagai pengalaman tentang pengalaman sukses dan gagal dalam pengelolaan keuangan dan teknis operasiona sambungan rumah air minum di masing masing kabupaten. //delegasi(com //ger)