Hukrim  

Mirnawati Siap Penuhi Panggilan Dinkes Flotim

Avatar photo
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur //Foto: Delegasi.com(BBO)

LARANTUKA, DELEGASI.COM –Mirnawati Kasim, Tenaga Perawat Pegawai Tidak Tetap (PTT) Propinsi  yang ditempatkan di Puskesmas Lamabunga, Kelubagolit, Flotim siap memenuhi panggilan Kepala Dinas Kesehatan Flores Timur untuk klarifikasi.

Kasus yang sepekan ini viral gara-gara mendapat Surat Perintah Kerja (SPK) ‘super cepat’ dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Flotim, dr.Agustinus Ogie Silimalar diduga kuat bertindak kasar terhadap istri Anggota DPRD Flotim, Yosep Paron Kabon dan membanting dokumen pasien.

“Iyah, Saya siap memenuhi panggilan Dinkes Flotim dan melakukan klarifikasi terbuka agar masalahnya selesai,”ujarnya saat dihubungi Delegasi.Com, Kamis, 12/12/2019, Siang.

Dirinya siap memberikan keterangan sesuai fakta lapangan yang sebenarnya bahwa tak pernah berkata kasar dan membanting dokumen pasien sebagaimana yang dituduhkan.

Ia justru membantu temannya mencari dan menemukan dokumen tersebut.

Sedangkan terkait SPK nya ke Puskesmas Kelike Solor Selatan, Mirnawati Kasim tetap pada pendiriannya untuk tidak bisa memenuhinya.

“Sekali lagi, saya tidak bisa penuhi SPK itu, karena tak punya dasar yang kuat dan obyektif. Apa kesalahan Saya, sehingga Saya dimutasikan secara tidak wajar dan tidak terhormat seperti itu,”tegasnya lagi saat menjawab pertanyaan media.

Mirnawati sebelumnya sudah menghubungi media jikalau dirinya mendapat surat panggilan menghadap ke Dinkes Flotim, Jumat, (13/12/2019) Pukul 09.00 Wita guna memberikan keterangan dan melakukan klarifikasi.

Surat panggilan itu, bukan ditandatangani Kadinkes dr.Ogie Silimalar, tetapi Sekretaris Dinas Kesehatan Flotim, Drs. Yohnes Djong selaku Tim Indenpenden yang dipercayakan Bupati Flotim, Anton Hadjon guna membantu mengakhiri polemik ini.

Delegasi.Com yang turun langsung ke Dinkes Flotim bertemu Kadinkes dr.Ogie Silimalar, Kamis, 12/12/2019 untuk mengkonfirmasi ihwal kebenaran surat panggilan itu, pun mendapat informasi yang sama, yakni Jumad, 13/12/2019, akan ada panggilan terhadap Mirnawati untuk menghadap.

Hanya saja, pertemuan tersebut antara Mirnawati dan Tim Indenpenden yang salah satu anggotanya, Yohanes Djong, selaku Sekretaris Dinkes Flotim.

Sementara dr.Ogie saat ditemui enggan mengklarifikasi keputusannya menerbitkan SPK Mirnawati yang berbuntut polemik panjang hingga kini.

“Minta maaf yah, Saya tidak bisa komentar lagi. Sudah ada Tim Indenpenden yang sedang bekerja,”ujarnya singkat.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Flotim, Drs.Muhidin DS.Tokan,SH kepada media menegaskan, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Pimpinan DPRD Flotim untuk menerima kehadiran Mirnawati Kasim di gedung Bale Gelekat Lewotanah, Jumad, 13/12’2019.

Pada prinsipnya, kata Muhidin, Komisi berkomitmen kuat untuk menerima Mirnawati dan membantu memfasilitasinya memperjuangkan nasibnya yang merasa telah diperlakukan secara tidak adil.

“Iyah, Kita akan bantu agar persoalan ini bisa lebih cepat selesai dan tak mengganggu tugas pokoknya Mirnawati melayani pasiennya. Hal ini pula sudah disampaikan ke Ketua DPRD Robertus Rebon Kreta dan Ketua Komisi C, Ignasius Boli Uran,”ujar Muhidin saat menghubungi media.

Sekadar tahu saja, Polemik seputar SPK terhadap Mirnawati Kasim dari Puskesmas Lamabunga ke Kelike Solor Selatan cukup menyita perhatian publik sepekan terakhir.

Mirnawati dituding berlaku kasar dan membanting dokumen pasien yang adalah keluarga Anggota DPRD Flotim, Yosep Paron Kabon, pada tanggal 2 Desember 2019.

Akibatnya, Kadinkes Flotim, dr.Ogie Silimalar memutasikannya ke Puskesmas Kelike Solor Selatan, secara cepat pada tanggal 2 Desember 2019 itu juga.

SPK yang keluar begitu cepat itulah memicu polemik dan kontroversi publik.

Bahkan, ada yang menuding kalau SPK itu keluar karena intervensi politik kekuasaan.

Apalagi, SPK tersebut pun tanpa diketahui Kepala Puskesmas Lamabungan, Kopong Daen Mikael.

Mirnawati sendiripun baru mendapatkannya 5 hari kemudian.

//delegasi (BBO)

Komentar ANDA?