Misi Selamatkan Lamban, Jembatan Putus, Ile Bura Terancam Lumpuh

  • Bagikan
Jembatan Trans Nurabelen-Riangrita, Ile Bura yang putus total, Rabu, 20/01/2021, dihantam banjir. (Delegasi.Com/BBO)

ILE BURA-DELEGASI.COM– Lambannya Misi selamatkan infrastruktur jembatan Trans Ile Bura, tepatnya antara Desa Nurabelen dan Riangrita, oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flotim, melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), akhirnya terbukti.

Pasalnya, jembatan yang menjadi satu-satunya urat nadi berbagai sektor dan bidang kehidupan di Kecamatan Ile Bura itu, putus total, pada Rabu, 20/01/2021, Siang.

Baca Juga:


Ile Bura Darurat Isolasi, Jembatan Hampir Putus, Tebalnya Sisa 30 Cm

Wawali Tinjau Tim Isolasi Mandiri di Empat Puskesmas

Padahal, Tim Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang (PUPR) serta BPBD Kabupaten Flotim pernah turun lihat dan periksa, sejak tanggal 8 Januari 2021.

Kondisi terkini Jembatan itu putus total.

“Iyah, Kami akhirnya tidak bisa berbuat banyak. Berbagai aktivitas tersendat..Transportasi kendaraan roda 4 dan 6 lumpuh total. Tak bisa keluar-masuk.

“Memang, ada jalur altermatif Ile Bura-Watobuku-Boru, tapi itu sangat jauh dan medan jalannya pun setengah mati dan rusak parah di tanjakan maut Riangbura.

Ini yang menjadi kesulitan tersendiri untuk gerak cepat. Apalagi dalam situasi darurat seperti pasien.

Juga waktu tempuhnya menjadi relatif lebih lama,”ujar beberapa warga Ile Bura, yakni Mans, Hendrik, Siprianus di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) Jembatan tersebut, saat bersama Delegasi.Com, membantu evakuasi sejumlah sepeda motor, melalui jalur kali Jembatan, Kamis, 21/01/2021, pukul 17.00 Sore hingga Pukul 19.00 Malam.

Warga sedang berjibaku mengevakuasi sepeda motor melewati kali disamping Jembatan Nurabelen-Riangrita yang ambruk, Kamis, 21/01/2021, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

 

Situasi lapangannya amat memprihatinkan.

Betapa tidak, para pengendara sepeda motor yang tiba pada Sore jelang Malam itu tampak bingung, karena tak ada jalur alternatif lagi.

Mau lewat jalur pantai, namun air lautnya sedang pasang menutupi pasir, yang bisa dijadikan badan jalan darurat.

Sementara, jalur satu-satu lewat kali kondisi sangat berlumpur.

Dan, menerobos semak belukar.

Sedangkan, mau cikar balik lewat jalur Boru-Watobuku-Ile Bura sangat jauh dan hari sudah malam.

“Yah, mau atau tidak mau terpaksa lewat semak belukar masuk kali, dan sepeda motornya digotong ramai-ramai,”demikian fakta yang direkam langsung Media, yang memilih bertahan untuk memastikan semua sepeda motor yang tiba bisa diselamatkan, baik dari arah Riangrita, maupun dari Nurabelen.

Baca Juga:


Herman Hery Pimpin Rapat Fit and Proper Test Calon Kapolri

Megah Dan Indah, Puskesmas Boru Senilai Rp.1.881 M Tuntas Sebelum Jatuh Tempo

 

Terhitung sekitar 8 unit sepeda motor yang berhasil dievakuasi.

Frit Witin, Yoakim Hodo dan istrinya, pemilik sepeda motor, yang juga warga Desa Lewotobi menjadi orang terakhir yang lolos sekitar pukul 19.00 Wita.

Camat Ile Bura, Jack Ara Kian,S.Sos.M.AP, Kepala Desa Lewotobi, Tarsisius Buto Muda secara terpisah kepada Media, nyatakan keprihatinannya atas situasi ini.

Pasalnya, berbagai aktivitas dan urusan pemerintahan, pelayanan kesehatan, perekonomian, pendidikan, keagamaan hingga transportasi praktis terancam dalam waktu lama, bila jembatan ini tak segera ditangani.

Apalagi masa puncak hujan masih lama.

Dan, areal itu menjadi jalur banjir besar langsung dari Gunung Lewotobi.

“Iyah, ini fakta keadaan darurat Ile Bura hari ini. Semua urusan terganggu.

Alternatif ke Watobuku-Boru-Larantuka, memang dimungkinkan, tapi amat jauh dan jalan tanjakan Riangbura pun rusak parah.

Mau lewat Pantai pun asal lautnya surut.

Atau, ikut kali tapi juga sangat berlumpur.

Itu pun, hanya bisa dengan roda dua,”pungkas Buto Muda.

Warga sedang bantu evakuasi motor lewat kali karena putusnya Jembatan Nurabelen-Riangrita, Ile Bura, Kamis, 21/01/2021, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

 

Ia berharap Dinas teknis terkait bisa segera tangani.

Lebih jauh Buto Muda juga mengkhawatirkan keselamatan pasien darurat di Puskesmas Ile Bura, bila harus dirujuk ke RSUD, dr.Hendrikus Fernandez, Larantuka.

Sementara, data Ibu Hamil yang dihimpun Wartawan di Puskesmas Ile Bura, Kamis, 21/01/2021, Siang untuk Desa Nurabelen, Nobo-Konga dan Dulipali cukup banyak, meskipun umumnya belum persiapan akhir.

Baca Juga:


Sebanyak 10.560 File Vaksin Telah Didistribusikan, Sisanya Masih Ditahan di Provinsi

Dukun Palsu Cabuli Siswi SMA 13 Kali, Terbongkar Saat Minta Rp 3 Juta

Tercatat untuk Desa Nurabelen 3 orang, Nobo-Konga 17 orang dan Dulipali 5 orang.

Pada bagian lainnya, keadaan ambruknya Jembatan ini pun, telah juga dilaporkan oleh Camat Jack Ara Kian kepada Bupati Flotim, Anton Hadjon, melalui Asisten dan Dinas/Badan terkait.

Demikian pula Ketua DPRD Flotim, Robertus Rebon Kreta dan Ketua Komisi B DPRD Flotim, Rofinus Baga Kabelen, agar ditindaklanjuti penanganannya dengan sumber Biaya Tak Terduga (BTT) pada Pos BPBD dalam APBD Flotim tahun 2021 senilai Rp. 6 Milyar.

Ketua DPRD Flotim, Roby Kreta kepada Delegasi.Com, pun merespons serius.

Ia sebutkan akan bicara dengan Bupati Anton Hadjon terkait hal ini agar bisa ditangani.

Asal tahu saja, akibat lambannya kerja penanganan Jembatan Trans Nurabelen-Riangrita, hingga ambruk alias putus total sejak, Rabu, 20/01/2021, memberi tekanan serius warga Ile Bura dan berbagai pihak.

Lalu lintas kendaraan, baik roda dua, empat maupun truk, baik warga maupun pegawai kantor Kecamatan, Puskesmas, Sekolah hingga pelaku usaha ekonomi lainnya.

Termasuk Delegasi.Com, yang Rabu, 20/01/2021, Malam dari Larantuka, sekitar pukul 19.00 wita, terpaksa tempuh rute panjang Boru-Watobuku-Lewotobi.

Baca Juga:


MK Registrasi Empat Permohonan Sengketa Pilkada NTT

Kenaikan Tunjangan Baru PNS Sudah Disiapkan, Ini Rinciannya

Hingga waktu tiba yang sebenarnya terhitung bisa 1 jam, 30 menit bertambah lama menjadi hampir 2,5 jam.

Dan, cukup melelahkan.
Ongkosnya pun praktis menjadi lebih mahal.

Tentunya, akan menjadi lebih miris, bilamana situasi ini berlangsung lebih lama lagi.

Dimana keadaan Jembatan putus ini akan terus dibiarkan hingga satu dua bulan lagi.

//delegasi(BBO)

Komentar ANDA?

  • Bagikan