VATIKAN-DELEGASI.COM–Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sport & Humanity, (Olahraga & Kemanusiaan) yang diselenggarakan Diskateri Vatikan Bidang Kebudayaan dan Pendidikan, yang dihadiri 250 peserta dari 40 negara, pada Kamis, 29/09/2022, dan Jumat, 30/09/2022, untuk mendorong dunia olahraga Katolik setelah Pandemi dan untuk bersama-sama merenungkan nilai-nilai baru untuk hidup yang lebih baik dan lebih damai, diakhiri dengan jamuan makan malam bersama di Museum Vatikan, Sabtu, 01/10/2022.
Demikian rilis yang disampaikan Anggota Dewan Penasehat Kepausan, yang berkedudukan di Tahta Suci Vatikan, Padre Markus Solo Kewuta,SVD , melalui Kawat Whatshap kepada Redaksi Delegasi.Com, Jumat, 30/09/2022, Malam.
Pastor asal Indonesia, yang baru pulang ke Kampung halamannya Dusun Lewouran, Desa Lewotobi Ile Bura Kabupaten Flores Timur-Nusa Tenggara Timur, merayakan Syukur Perak (25 Tahun) Imamatnya, lebih jauh menjelaskan, suasana makan malam berlangsung akrab, kegembiraan dan penuh persaudaraan diantara para peserta KTT Olahraga & Kemanusiaan, tersebut.
“Diawali dengan doa singkat menurut tradisi Yahudi.
Adapun, yang duduk semeja dengan Saya yaitu: Verena Bentele, seorang Juara Dunia Paraolympic Cacat Mata Bagian Biathletik, Pemenang 1 Medali Emas, 2 Perak dan 1 Perunggu tahun 2002 dan 2006, Berkebangsaan Jerman.
Lalu, Tegla Chekkite Loroupe, asal Kenya, Mantan Juara Dunia Pelari Marathon, tahun 1998 dan 2001,”terang Padre Marco,SVD, sapaan khas Padre Markus Solo Kewuta,SVD.
Baginya, moment keakraban yang luar biasa ini membawa pesan yang sangat positip bagi para peserta untuk menjadi duta Olahraga dan Kemanusiaan, bagi negaranya dan seluruh dunia.
Padre Marco,SVD berharap agar Olahraga dan Kemanusiaan, sebagai hasil dari KTT di Vatikan, benar-benar menjadi nilai-nilai baru yang terus disosialisasikan dan diimplementasikan, untuk membangun hidup yang lebih baik dan lebih damai di masa yang akan datang, termasuk di Indonesia. (WAR/Delegasi.Com)